Mohon tunggu...
Ratna Dewi
Ratna Dewi Mohon Tunggu... Administrasi - Ibu rumah tangga senang jalan-jalan dn kuliner

Suka Jalan-jalan dan nonton film, Menambah Wawasan

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Seandainya Busway di Jakarta Senyaman BRT di Xiamen!

22 Oktober 2012   01:53 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:33 1219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Xiamen merupakan salah satu Special Economic Zone di Propinsi Fujian dan merupakan kota berpenduduk hanya sekitar 3.5 Juta jiwa dengan luas wilayah lebih dari 1500 kilometer persegi. Kota ini merupakan kota yang tidak terlalu ramai untuk skala negri Cina yang banyak penduduknya.

Namun, angkutan umum di kota ini pun tidak kalah teratur dan baik dibandingkan dengan kota kota besar lainnya di Cina seperti Beijing, Shanghai, Guangzhou, maupun Nanjing. Walaupun usulan untuk membangun angkutan massal berupa MRT ataupun subway belum disetujui oleh pemerintah pusat, namun pemerintah kota Xiamen sudah memiliki angkutan bus yang cukup baik. Lagi pula situasi lalu lintas dikota ini tidak terlalu macet. Bahkan bus pun sangat murah dan terjangkau, dengan membayar hanya 1 Yuan, kita sudah dapat kemana-mana di kota ini. Dan untuk pembayarannya cukup memasukkan uang di kotak dekat supir atau menggunakan kartu pintar E-Tong Card yang tinggal sentuh saja mirip kartu octopus di Hongkong.

13508689281793787850
13508689281793787850

Kalau Jakarta boleh berbangga karena memiliki jalur busway atau Trans Jakarta dengan jarak lintasan terpanjang dan jumlah halte terbanyak, namun Xia Men bisa lebih bangga lagi karena memiliki BRT atau Bus Rapid Transportation yang benar-benar bebas hambatan.

BRT di Xiamen baru mulai dioperasikan sejak tahun 2008, memiliki tiga koridor dengan total panjang lintasan sekitar 67kilometer dan memiliki 47 stasiun saja. Kalah jauh dibandingkan dengan Jakarta yang konon memiliki belasan koridor dengan panjang lintasan hampir 200 kilometer.

Namun yang membedakan adalah jalur lintasan BRT di kota Xiamen dibangun dengan jalur layang dan stasiun yang besar dan nyaman. Stasiun BRT menghubungkan tempat yang penting sehingga mendukung transportasi intermoda yang menghubungkan bandar udara , stasiun kereta sepeti Xiamen Railway Station dan Xiamen North Railway Station, dan juga beberapa jalur pengumpan atau feeder line.Uniknya lagi, ongkosnya cukup murah dan diatur berdasarkan jarak tempuhnya.

Pengalaman saya naik busway atau BRT di Xiamen dimulai dari Xiamen Railway station sekembalinya dari perjalanan ke kota Quanzhou dengan naik kereta peluru dengan kecepatan lebih dari 200 km/jam yang disebut CHR atau China Highspeed Railway. Persis di depan Xia Men Zhan, terdapat jalur melayang yang pada malam hari dihiasi lampu berwarna biru. Ini adalah jalur BRT yang melayang ke segenap penjuru kota. Dan di atas terlihat stasiun BRT yang mirip stasiun kereta layang ataupun monorail.

13508689731260420422
13508689731260420422

Memasuki stasiun, saya melihat peta jaringan BRT yang terdiri dari tiga koridor, Tujuan saya adalah stasiun terakhir di koridor satu , dua , dan tiga yang terletak tidak jauh dari pelabuhan ferryke Gulangyu . Tujuan kami adalah kawasan belanja yang dikhususkan bagi pejalan kaki yang terkenal yaitu Zhongshanlu. Menurut peta kita dapat naik sampai ke stasiun No 1 Port atau Di Yi Ma Tao dan kemudian pindah ke jalur pengumpan L1sampai ke halte Lunduzhan di Lujiang Dao persis di sebrang Zhongshan lu.

13508690051946612660
13508690051946612660

Tugas pertama tentu saja membeli tiket. Bagi yang memiliki smart card atau E_Tong Card tentu saja tinggal sentuh dan bisa masuk ke stasiun. Namun untuk membeli tilket kita harus menyebutkan nama stasiun tujuan yang harus diucapkan dalam bahasa Mandarin. Karena susah menyebutkan nama Di Yi Ma Tao, akhirnya seorang teman membuat foto nama stasiun dengan telpon genggam dan menunjukannya ke petugas loket. Hanya enam stasiun dari Xiamen Zhan ini. Petugas loket pun tersenyum dan menyebutkan bahwa harga tiket hanya8 Jiao atau 0,8 Yuan alias sekitar 1200 rupiah per orang.Wah benar-benar murah yah. Bandingkan dengan busway di Jakarta yang  jauh dekat tiketnya 3500 Rupiah.

Tiket berupa sebuah token bulat berwarna biru yang hanya kita sentuh pada pintu atau turn style. Dengan menyentuhkan token, penumpang pun bisa masuk ke stasiun untuk kemudian naik ke platform stasiun, Asyiknya selain menggunakan tangga, kita juga dapat menggunakan eskalator.

1350869061832312348
1350869061832312348

Tidak lama kemudian bus BRT atau busway yang berwarna biru pun merapat ke halte dan para penumpang segera naik ke dalam bus. Bus kemudian berjalan cepat di lintasan yang benar-benar khusus buat BRT. Seratus persen tanpa hambatan dan dalam waktu hanya sekitar 10 menit kami sudah sampai di tujuan. Padahal kalau saja kita naik taksi bisa lebih dari duapuluh menit Karena harus melewati beberapa lampu merah .

13508691481490597304
13508691481490597304

Asyiknya lagi di dalam bus selain pengumuman berupa papan elektronik yang menunjukan nama stasiun berikut, terdapat juga sebuah peta elektronik yang menunjukan posisi bus. Persis seperti yang terdapat di kereta bawah tanah di Beijing , Shanghai, maupun Nanjing. Sayangnya semuanya hanya tertlulis dalam aksara kanji. Dalam perjalanan, bus kami melewati  stasiun Wen Zhao, Er Shi, Douxi Lukou, Shibei, dan Kaihe Lukou sebelum akhirnya sampai di stasiun terakhir yaituDi yi Ma Tao.Stasiun ini merupakan terminal terakhir sehingga terlihat banyak sekali bus yang ada disini.

1350869185863166089
1350869185863166089

Dari sini, kami pindah ke jalur pengumpan L1 demgan tujuan Lunduzhan yang hanya dua halte saja. Dan kali ini ongkosnya lebih murah lagi yaitu hanya 5 Jiao atau 750 Rupiah saja. Itu pun karena kita salah menunjuk halte ke tiga yaitu He Ping Ma Tao. Benar-benar pengalaman naik Busway yang berkesan di Xiamen.!

Dan Saya pun bermimpi, seandainya jalan layang yang sekarang dibangun baik dari Tanah Abang sampai ke Kampung Melayu, maupun di Antasari digunakan saja untuk Busway, tentunya akan lebih bermanfaat untuk mengurangi kepadatan lalu lintas di Jakarta dibandingkan digunakan bagi kendaraan pribadi? Tentu naik busway di Jakarta tidak akan kalah cepat dan nyamannya dibandingkan dengan naik BRT di Xiamen. Semoga!

Xiamen, 17 Okt 2012

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun