Manfaat Sistem Informasi Akuntansi pada Usaha Laundry di Pandemi Covid-19

Oleh: Ni Luh Ratna Apriliani dan Putu Ayu Anggya Agustina

Akuntansi FEB Universitas Mahasaraswati Denpasar 

Perkembangan teknologi di dunia ini sangat berkembang pesat dengan jaringan internet dan sosial media yang sudah meluas dapat mempermudah seseorang melakukan segala hal, seseorang dapat memulai bisnis dengan cara online maupun offline di media sosial seperti facebook dan Instagram yang saat ini sedang popular digunakan oleh banyak masyarakat. Akibat adanya pandemi Covid-19 ini sangat memberikan dampak yang sangat berpengaruh bagi seluruh masyarakat di dunia khususnya bagi para pembisnis yang mengalami kerugian dalam menjalankan usahanya.

Sedangkan, Corona Virus Disease (Covid-19) yang diketahui oleh seluruh masyarakat Indonesi di awal tahun 2020. Virus ini sangat mematikan yang dimulai dari Wuhan, China pada Desember 2019 (Nurul Meina, 2020).  Dikarenakan statusnya sebagai pandemi global, menyebabkan seluruh negara menutup akses penerbangan dari luar maupun dalam negeri berdampak pada masyarakat karena melemahnya perekonomian mengakibatkan menurunnya pendapatan yang diperoleh.

Menteri keuangan republik Indonesia Sri Mulyani Indrawati mengatakan bahwa optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa kembali ke kisaran 4,3% - 5,5% pada 2021. Angka ini jauh di atas realisasi pertumbuhan ekonomi 2020 yang mengalami kontraksi hingga minus 2%. Penyebab dari rendahnya pertumbuhan ekonomi di Indonesia ini adalah turunnya minat konsumsi dan investasi masyarakat, baik dalam lingkup rumah tangga maupun lingkup pemerintah, (Bisnis.com, 2021).

Usaha laundry adalah salah satu usaha yang bisa kita mulai sendiri. Sebuah bidang jasa yang menawarkan pelanggan untuk mencuci barang milik konsumen. Usaha laundry sendiri lahir dari seorang imigran Tiongkok di Amerika Serikat pada abad ke-19. Pada awal berdirinya, usaha laundry di Amerika Serikat ini masih secara manual, yaitu dengan menggunakan tangan. 

Seiring waktu, dengan perkembangan teknologi, usaha laundry sudah menggunakan mesin cuci hingga saat ini (Mokapos.com, 2020). persaingan dalam bisnis laundry saat ini cukup ketat, sehingga diperlukan upaya lebih dari setiap pemilik agar dapat bertahan di tengah himpitan persaingan di masa pandemi. Salah satunya dengan memantau perkembangan bisnis perusahaan melalui laporan keuangan.

Maka dari itu dalam menjalankan bisnis ini, perlu menerapkan sistem informasi akuntansi dalam menjalankan usaha, SIA adalah singkatan dari sistem informasi akuntansi sistem yang dirancang untuk mengumpulkan dan menampilkan informasi akuntansi sehingga akuntan dan eksekutif perusahaan dapat membuat keputusan yang tepat. 

(Laudon, 2013:52) mengatakan sistem informasi akuntansi adalah komponen -- komponen yang saling berkaitan dan bekerjasama untuk mengumpulkan, menyimpan dan memproses informasi guna mendukung pengambilan keputusan, pengendalian, koordinasi, dan untuk memberikan gambaran aktivitas internal perusahaan. Dari pengertian SIA tersebut dapat membantu pembisnis dalam mengelola usaha yang sedang dikelola. Adapun manfaat dari SIA bagi perusahaan yaitu:

• Meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan.
• Meningkatkan efisiensi kerja pada bagian keuangan perusahaan karena adanya sistem informasi akuntansi.
• Meningkatnya efisiensi pada perusahaan sehingga berdampak pada meningkatnya pendapatan.
• Menyediakan informasi yang akurat dan tepat sehingga berdampak pada kemajuan perusahaan.

Dari penjelasan diatas, SIA memiliki peran yang penting dalam memberikan pengetahuan untuk kemajuan suatu perusahaan. Didalam SIA memiliki 5 fungsi dalam bisnis yang dapat membantu kita dalam menjalankan bisnis usaha laundry di tengah pandemi Covid-19. 

Pertama, mengumpulkan data bisnis perusahaan secara efektif dan efisien sehingga tidak terjadi kesalahan dalam pencatatan. Kedua, mengambil data dari dokumen kegiatan bisnis yang sudah tersimpan dan terekan dengan SIA. Ketiga, mencatat transaksi dengan benar sesuai urutan dan tanggal transaksi, tujuannya mempermudah pihak-pihak dalam mengakses data. Keempat, mengubah data menjadi informasi keuangan baik secara manual atau online sesuai dengan pihak yang membutuhkan.Dan yang kelima, sebagai suatu sistem pengendali keuangan, agar tidak terjadi suatu kecurangan.