oleh: Â Ratna Andriani Nastiti, S.T., M.Ds.
Miniatur rumah boneka (dollhouse) memiliki sejarah panjang yang berakar pada zaman kuno. Pada masa itu, kelompok elit sering kali membuat miniatur rumah sebagai lambang kemewahan, kekuasaan, kekayaan dan status sosial. Kaum elit memperlihatkan kemampuan finansial yang tinggi dengan membangun dollhouse yang indah dan mewah, sering kali menggambarkan detail interior yang kaya dan memiliki harta yang berlimpa. Misalnya, di Mesir kuno, dollhouse dibuat sebagai tempat persembahan bagi dewa-dewi. Pada zaman Renaissance, dollhouse menjadi populer di kalangan bangsawan Eropa. Para bangsawan mendesain dan membangun miniatur rumah boneka yang mencerminkan kehidupan mewah mereka. Rumah-rumah boneka ini dihiasi dengan furnitur dan aksesori mahal, seperti perabotan bergaya, permadani mewah, dan porselen langka. Dollhouse menjadi bentuk nyata dari kekayaan dan keindahan yang dimiliki oleh keluarga bangsawan, dan sering kali digunakan sebagai hiasan di dalam istana mereka.Â
Â
Dollhouse bukan hanya sebagai mainan anak-anak, namun juga sebagai pernyataan visual tentang kekayaan dan prestise sosial. Dollhouse mencerminkan ketertarikan manusia akan keindahan dan keanggunan, serta keinginan untuk menunjukkan status dan keberhasilan dalam masyarakat. Meskipun arti dan peran miniatur rumah boneka telah berubah seiring waktu, daya tarik simbolik mereka sebagai penanda kekayaan dan status sosial masih terus bertahan. Pada abad ke-19, popularitas dollhouse semakin meningkat dengan munculnya industri mainan massal. Mainan ini diproduksi dalam skala yang lebih besar dan lebih terjangkau, sehingga dapat dinikmati oleh masyarakat yang lebih luas. Dollhouse mulai menjadi mainan favorit anak-anak, dan seiring waktu, industri mainan semakin berkembang dan menawarkan berbagai jenis dollhouse dengan desain yang semakin beragam. Â
Pada abad ke-20, dengan adanya kemajuan dalam produksi massal dan material baru seperti plastik, dollhouse menjadi lebih tahan lama dan terjangkau. Selain itu, dengan munculnya teknologi digital, dollhouse pun dapat dilengkapi dengan lampu, suara, dan gerakan otomatis. Hal ini memberikan pengalaman bermain yang lebih realistis dan interaktif bagi para penggemar dollhouse. Hingga saat ini, dollhouse terus menjadi hobi yang populer di kalangan anak-anak dan dewasa, hingga komunitas dan menjadi wujud kreativitas dalam merancang dan menghias rumah kecil yang indah dan mengagumkan. Penggemar dollhouse saat ini, membangun dan mendekorasi rumah boneka dengan tingkat detail dan keahlian yang tinggi dengan mengaplikasikan berbagai bahan dan teknik seperti kayu, kertas, kain, dan plastik untuk menciptakan rumah boneka yang unik dan menakjubkan.Â
Modern dollhouse juga mencerminkan kecanggihan teknologi dan tren desain kontemporer. Beberapa dollhouse dilengkapi dengan fitur otomatis seperti lampu yang dapat menyala dan mati, suara, dan gerakan. Desain interior dollhouse juga mengikuti gaya arsitektur dan dekorasi terkini, dengan perabotan modern, peralatan elektronik, dan sentuhan gaya hidup yang sesuai dengan zaman sekarang. Dollhouse saat ini tidak hanya menghadirkan kesenangan dalam bermain dan mendekorasi, tetapi juga menjadi wujud kreativitas dan ungkapan diri bagi para penggemar miniatur dollhouse.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H