Mohon tunggu...
Ratna Wungouw
Ratna Wungouw Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Pekerja

Just Ratnaa...satu dari ribuan kartini abad 21

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Juni 1990, Kamu Adalah Biruku

25 Maret 2018   17:30 Diperbarui: 25 Maret 2018   17:34 593
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Juni 1990

Hari ini aku jatuh cinta untuk pertama kali nya,cinta pada pandangan pertama pada mu, remaja tanggung teman sekolah saat hari pertama masuk sekolah. Terlalu bukan...seorang gadis remaja sepertiku yang sedang  memasuki masa puber, yang belum juga hilang kebingungannya menghadapi lonjakan lonjakan hormon pubertas, sekarang harus pula menanggung gemuruh hati saat bertemu, berpapasan atau sekedar memikirkan mu.  Cinta yang kusimpan dalam diam. Mencintai diam diam, merindukan diam diam dan terluka diam diam, adakah hal lain yang lebih sempurna dari itu.

Kenapa harus mencintai dalam diam.., ah...apalah aku di antara ratusan gadis cantik, pintar dan populer, hanya seperti remahan rangginan gosong di kaleng khong guan. Tidak nampak sama sekali. Dan memang lebih baik begitu. Karena aku bisa leluasa memandang mu dari jauh tanpa takut ketahuan. Tidak apa, kamu tidak mengenalku dan tidak menyapaku. Aku tak perlu repot menyembunyikan binar mata ku dan merah pipiku saat melihatmu.

Hari hari mengagumimu berjalan begitu indah sekaligus menyesakkan. Indah menikmati tiap detak jantung yang berdegup saat melewati kelasmu...sekedar melirik di balek jendela kelas yang kokoh peninggalan jaman belanda, melihatmu sedang duduk bercanda dengan teman temanmu. Menyesakkan ketika harus mengetahui kamu mendekati seseorang. Tapi sudahlah....pilihan hidup itu selalu mengandung resiko, termasuk pilihan untuk mencintaimu dalam diam.

Tau nggak apa yang membuatku begitu dalam menyukaimu meski aku tidak mengetahui hari hari mu secara dekat...apa makanan kesukaanmu..apa warna kesukaanmu...apa yang bisa membuatmu tersenyum..apa yang bisa membuatmu bersedih...aku memang belum mengetahui semua itu. Tapi...entahlah matamu yang tenang dan teduh itu, sudah cukup membuatku ingin berenang di dalam nya. Bukankah memang rasa sayang dan cinta itu sering kali tidak memerlukan alasan.

Seberapapun aku ingin dekat denganmu..keinginan hanyalah keinginan, karena aku tetaplah orang di luar sistem mu, yang sama sekali tak punya keberanian untuk sekedar memperkenalkan diri apalagi menyapa. Dan kemudian itu kitapun terpisahkan dengan pilihan masa depan.

Pada akhir nya ...biarlah waktu waktu berlalu dengan rasa sayang yang tetap tersimpan di relung hati , entah sampai kapan. Kita tak selama nya remaja. kadang orang datang bergantian mengisi kehidupan kita, sebagian tinggal...sebagian hanya singgah dan kemudian pergi, kita hanya perlu membiarkannya pergi. Suatu hari nanti jika waktu berpihak pada ku dan padamu, kita mungkin bisa bertemu kembali, entah sebagai apa.

Kamu adalah biru ku

Yang akan kurindu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun