Umumnya dalam kehidupan orang Manggarai, tikar dipakai untuk mengalas tempat duduk. Cara menggunakannya adalah dengan dibentangkan di lantai atau dek rumah panggung. Tikar juga bisa digunakan untuk alas tidur. Ketika menerima tamu, tuan rumah langsung membentang tikar sambil  mempersilahkan  tamu  untuk  duduk.  Istilahnya  dalam  bahasa  Manggarai  disebut dengan wisi loce.
Dalam  setiap  upacara  ada  Manggarai,  yang  dilaksanakan  di  rumah  adat  (mbaru gendang maupun rumah tinggal lainnya, orang Manggarai tidak pernah menggunakan meja, kursi, sofa ataupaun yang lainnya. Mereka hanya menggelar tikar dan melangsungkan upacara adat dengan beralaskan tikar.
4.1 Kesimpulan
BAB IV PENUTUP
A. Â Kerajinan anyam adalah hasil kegiatan membuat suatu barang dengan cara menganyam bahan-bahan tertentu disertai ketekunan, ketelitian dan kecakapan yang mempunyai nilai- nilai keindahan.
B.  Dalam   bahasa   Manggarai,   tikar   dikenal   dengan   istilah Loce. Sudah   jelas bahwa Loce merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dilepaskan dari kehidupan orang Manggarai.
C. Â Umumnya dalam kehidupan orang Manggarai, tikar dipakai untuk mengalas tempat duduk.
Cara menggunakannya adalah dengan dibentangkan di lantai atau dek rumah panggung. Tikar juga bisa digunakan untuk alas tidur. Ketika menerima tamu, tuan rumah langsung membentang tikar sambil mempersilahkan tamu untuk duduk. Istilahnya dalam bahasa Manggarai disebut dengan wisi loce.
4.2 Saran
A. Masyarakat  Manggarai  sebaiknya  terus  mempertahankan  dan  melestarikan penggunaan tikar sebagai bagian integral dari kehidupan sehari-hari mereka. Hal ini dapat dilakukan melalui inisiatif komunitas, pendidikan lokal, dan program-program pelestarian tradisi.
B. Â Mengingat pentingnya tikar dalam kehidupan sosial Manggarai, penelitian lebih lanjut dapat dilakukan untuk mendalami aspek-aspek kultural, sejarah, dan seni yang terkait dengan penggunaan tikar. Penelitian ini dapat memberikan wawasan yang lebih mendalam tentang peran tikar dalam kehidupan masyarakat tersebut.
C. Â Penggunaan tikar dan tradisi seputar tikar dapat dijadikan daya tarik wisata berbasis budaya. Promosi pariwisata yang berfokus pada kehidupan sehari-hari dan tradisi masyarakat Manggarai dapat membantu mendukung ekonomi lokal dan membangun kesadaran akan kekayaan budaya mereka.
DAFTAR PUSTAKA
https://chat.openai.com/c/1f16e6b3-1e29-4102-aca1-063a12529ee4 https://petualanglabil.blogspot.com/2015/11/tenun-tikar-kabupaten-manggarai.html https://jurnal.umj.ac.id/index.php/semnastan/article/viewFile/2269/1886 https://core.ac.uk/download/pdf/267899307.pdf https://www.kompasiana.com/bairuindra/54f37b83745513992b6c77df/anyaman-tikar-pandan https://chat.openai.com/c/76d416de-c5f5-423d-a85b-4d9f312acaae
                                                                LAMPIRAN