Mohon tunggu...
Ratna Megasari
Ratna Megasari Mohon Tunggu... Freelancer - Muslimah Preneur

Teruslah berkarya selagi masih hidup, dan teruslah menulis apa yang kau suka

Selanjutnya

Tutup

Diary

Masa Lalu! Sejarah Terbaik Menuju Kemenangan

20 Maret 2021   10:10 Diperbarui: 20 Maret 2021   10:11 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Setiap manusia, pasti memiliki kehidupan yang berliku. Ia memiliki kehidupan dengan berbagai perjuangan dan rintangan. Kadang isi hati tak selalu sejalan dengan akal pikiran. Ruang lingkup lingkungan akan berpengaruh dengan keadaan. Kehidupan memang tak selalu membawa keindahan, akan ada banyak kerikil untuk tidak terjerumus di jalan yang salah.

Namun, bagaimana jika hidup kita pernah berada di dalam kegelapan dan berada di belenggu kehidupan yang kelam? Apa Allah akan memaafkan? Tentu, Allah itu Maha Besar. Maka dari itu, Allah akan mengampuni kesalahan sekalipun memiliki dosa seluas lautan, dan Allah Maha Pemaaf bagi setiap hamba-Nya. Lalu, apa Allah akan marah dengan semua perbuatan yang pernah dilakukan? Tentu saja, Allah memang marah dengan kita karena telah melupakan perintahnya, tetapi Allah akan senang jika hamba-Nya berkeinginan untuk bertaubat dan tak akan kembali di jalan yang salah. Sekalipun kita berbuat salah, tidak menutup kemungkinan untuk kembali bersujud pada-Nya.

Perbaikilah kehidupan yang baik dengan jalan yang baik, tidak ada yang sia-sia jika diri kita memiliki keinginan untuk menutupnya dengan baik. Keterpurukan yang ada, memang tidaklah salah. Hanya saja, diri ini memang membutuhkan penyesalan untuk sebuah perubahan.

Jadikanlah masa lalu sebagai perbandingan diri,

bukan untuk diingat dan merasa tersakiti

melainkan menjadi pribadi untuk mengintropeksi

Jangan pernah meragu untuk berubah, jangan habiskan waktumu hanya untuk menangisi keadaan. Bangkitlah untuk berhijrah karena hidup ini adalah sebuah titipan, saatnya berjuang menuju gerbang kebahagiaan. Jadilah perangai yang baik untuk peradaban.

Masa lalu itu merupakan kisah yang paling indah, tanpanya diri ini tak bisa menjadi baik. Rasa ego yang selalu mengalah, seakan membuat hidup tidak bergairah. Saat ini, berdamailah dengan masa lalu.

Masa lalu itu seperti buku gambar yang penuh warna

Dengan sejuta kisah, merangkai cerita dalam suka maupun duka

Warna gelap dan terang memiliki arti pada kehidupan

Dalam setiap lembar mengkisahkan tentang perjalanan

 

Masa lalu itu  hanya sebuah panggung sandiwara

Yang dimana dibalik semua itu terdapat kenangan yang penuh makna

Kita hanya sesekali untuk menoleh, bukan berarti untuk kembali

Apalagi membenci, tetapi kita hanya perlu untuk memperbaiki

 

Biarlah semua menjadi pelajaran berharga

Merubahnya dengan hati yang rela

Tak perlu terbelenggu dengan kesedihan

Karena masa depan memiliki banyak keindahan

           

Relakanlah sebuah masa lalu, karena itu akan membahagiakan. Sejauh apa pun masa burukmu, Allah Ta'ala akan selalu bersamamu. Saat dirimu masih terikat dengan sebuah masa lalu, ikhlaskanlah dengan apa yang sudah Allah tetapkan. Belajarlah untuk kembali pada-Nya, kembali menerangi isi hati maka hati akan terasa lebih damai.

Meninggalkan sesuatu yang disukai karena Allah memang membutuhkan kesabaran.  Dan melupakan sebuah kenangan memang bukanlah hal yang mudah, perlu waktu yang lama menata hati untuk bisa kembali seperti semula. Namun, jangan sampai berlarut dengan hati yang berkelana di masa kelam. 

Meski keterpurukan selalu menghantui, berjalanlah perlahan untuk berada di jalan yang benar. Meski diri ini lelah, Allah akan selalu menguatkan. Sebanyak apapun orang mencela, tutuplah kedua telinga dengan perangai hiasan senyuman dan akhlak yang mulia.

Banyak ujian untuk berubah menjadi lebih baik, karena ini merupakan level untuk menjadi hamba Allah yang terbaik. Allah akan selalu melindungi orang-orang yang berhijrah di jalan-Nya. Tidak sedikit orang mengeluh hanya karena mengatakan dirinya aneh. Melihat dirinya dengan pakaian serba longgar dan hijab yang menjulur panjang hingga bagian perut, bahkan ada yang berkata teroris saat melihat wajahnya tertutup dengan kain penutup. Itulah kesabaran terbesarmu akan diuji. Orang berilmu dan alim saja, akan selalu diuji dengan berbagai cobaan, bagaimana dengan diri kita yang hina dan selalu berbuat dosa. Justru akan banyak rintangan dan membutuhkan mental yang kuat.  Berhijrah memang tidak mudah, butuh kesabaran, keyakinan mantap, kejujuran hati, serta perjuangan meninggalkan segala kepentingan duniawi. Untuk itu, belajarlah perlahan dan jangan dengarkan gunjingan orang. Apapun dirimu sekarang, Allah sangat sayang.

Siapa pun kita di masa lalu, bukan berarti tidak berhak untuk menjadi pribadi yang baik

Melainkan terus berusaha untuk menjadi permata indah di hadapan-Nya

 

Hijrah itu mudah, tetapi tidak dengan istiqamah

Maka, teruslah belajar agar tetap istiqamah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun