MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBILANG MELALUI PERMAINAN DADU FLANEL PADA ANAK USIA 4-5 TAHUN
Pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia 6 tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut (Pendidikan, Kebudayaan, & Indonesia, 2014)
Pendidikan usia dini sebagai usia emas atau lebih dikenal “The Golden Age”dimana masa perkembangan yang sangat menentukan bagi anak dimasa depan atau disebut juga masa keemasan. Masa golden age merupakan masa yang kritis dalam perkembangan anak, sehingga stimulasi atau rangsangan dari lingkungan sangat dibutuhkan untuk mengembangkan segala aspek perkembangan anak usia dini.
Salah satu aspek penting dalam perkembangan anak usia dini yaitu aspek perkembangan kognitif yakni kemampuan membilang. Namun pada kenyataannya anak menggangap kegiatan membilang sebagai pelajaran yang sangat membosankan, karena sifat berhitung yang dinilai masih abstrak dan tahap perkembangan berpikir anak usia dini belum pada tahap tersebut.
Selain itu proses pembelajaran yang masih berpusat pada guru turut menyumbangkan rasa kebosanan pada anak. Disamping itu peran guru dalam memberikan rangsangan sangat diperlukan untuk peningkatan aspek-aspek perkembangan anak.
Keberhasilan memberikan rangsangan kepada anak dalam proses pembelajaran agar terjadi peningkatan kreatifitas dengan memberi penguatan dan pujian pada anak, agar anak lebih bersemangat dalam belajar. (Nur Hayati, 2012).
Adapun variabel perkembangan kognitif dalam mengenal lambang bilangan diukur dari indikator- indikator yaitu membilang atau menyebut urutan bilangan dari 1 sampai 10, membilang dengan menunjuk benda (mengenal lambang bilangan dengan benda-benda) 1 sampai 10; menunjuk dua kumpulan benda yang memiliki warna dan bentuk yang sama (disesuaikan dengan lambang bilangan), membilang banyak benda dari 1 sampai 10, dan membuat urutan bilangan 1 sampai 10 dengan benda. (Ni Made Oktiana Dewi, I Nyoman Wirya, 2014).
Untuk mengatasi pembelajaran membilang yang membosankan bagi anak usia dini maka digunakan metode bermain. Hal senada diperkuat oleh saayah abu “Belajar melalui bermain adalah satu teknik pengajaran dan pembelajaran yang berkesan kepada anak-anak. Melalui teknik ini juga akan mendatangkan kepuasan kepada mereka dalam sesuatu pengajaran yang hendak disampaikan.(Saayah Abu, 2005).
Permainan dadu flanel adalah sebuah permainan yang diatur sebagai pusat permainan bagi anak. Alasan dipilihnya media dadu flannel ini yaitu proses pembuatannya tidak sulit, bahannya mudah didapat, menarik dan tidak berbahaya bagi anak. Hal itu dikarenakan dadu yang digunakan dibuat dari kain flanel yang diisi dakron sehingga tidak sakit apabila mengenai anak.
Dengan menggunakan permainan dadu flannel, anak menjadi lebih semangat dalam melaksanakan permainan. Dalam permainan ini dapat melatih kesabaran anak dalam menunggu giliran main dan yang paling utama anak mampu membilang angka.
Cara membuat dadu flanel:
- Gunting kain flanel berbentuk persegi sebanyak 6 lembar
- Kemudian dijahit dan sisakan untuk memasukkan dakron
- Setelah drakron dimasukkan jahit kembali sampai tertutup
- Buat pola lingkaran kecil-kecil sebanyak 21 lembar lalu digunting
- Jahitlah pola lingkaran di masing-masing sisi
Cara menggunakan media dadu flanel:
- anak bergantian menggelindingkan dadu flanel
- anak membilang pola lingkaran yang muncul
Tujuan penggunaan media dadu flanel yaitu untuk menstimulus kemampuan kognitif anak. Khususnya pada kemampuan membilang.
Terima kasih semoga bermanfaat.
Penulis: RATNA PRIMA SUSILA PUTRI, S.Pd
Guru TK Sidomulyo Kecamatan Sawahan Kabupaten Madiun
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H