Sebelum memasuki dunia kerja, mahasiswa harus menyempurnakan keterampilannya sebaik mungkin. Bagi mahasiswa pendidikan yang nantinya akan menjadi guru, kesempatan mengajar merupakan kesempatan yang tidak boleh dilewatkan. Oleh karena itu kami memutuskan untuk mengikuti Program Asisten Pengajar semester ini.
      Setelah tahap pendaftaran dan seleksi, kami mendapat informasi bahwa kegiatan Asistensi Mengajar kami ditempatkan di SMP Taman Siswa Malang. Ini salah satu tantangan bagi kami karena harus memahami karakteristik dan kepribadian siswa SMP Taman Siswa Malang di awal masa remajanya. Selain itu, pengajaran mata pelajaran seni budaya di tingkat sekolah menengah pertama dianggap sebagai tingkat dasar, karena tidak semua siswa menerima pendidikan seni di tingkat sebelumnya dengan baik. Oleh karena itu, kami sebagai mahasiswa dari program studi S1 Seni Rupa Universitas Negeri Malang dituntut untuk dapat menyampaikan materi dan membuat pembelajaran yang menarik, inovatif dan mudah dipahami.
Pendidikan seni rupa, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, serta Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial. Mahasiswa dari ketiga prodi tersebut bekerjasama dalam menyusun berbagai program kegiatan dan melaksanakan tugas di SMP Taman Siswa Malang. Hal ini mendorong kami dari yang awalnya tidak kenal dengan mahasiswa dari fakultas yang berbeda menjadi lebih mengenal dan akrab secara perlahan, baik sebagai teman maupun rekan kerja dalam program Asistensi Mengajar.
Dalam pelaksanaan kegiatan Asistensi Mengajar di SMP Taman Siswa Malang, tim mahasiswa Universitas Negeri Malang terdiri atas sembilan mahasiswa yang berasal dari tiga program studi, yakni      Sebelum program Asistensi Mengajar dimulai, mahasiswa melakukan observasi ke sekolah mitra, yakni SMP Taman Siswa Malang. Pada kegiatan observasi, mahasiswa melakukan tanya jawab bersama koordinator guru pamong Asistensi Mengajar SMP Taman Siswa Malang, Bapak Sofwan Hadi S,Si., dan guru-guru pamong Asistensi Mengajar SMP Taman Siswa Malang, salah satunya adalah Ibu Dra. Lucia Mujiastuti selaku guru pamong mata pelajaran seni budaya. Selain tanya jawab, mahasiswa juga diajak untuk melihatlihat lingkungan sekolah sehingga dapat memahami keadaan di SMP Taman Siswa Malang dan mendapatkan gambaran terhadap program yang akan direncanakan dan dilaksanakan. Pada sesi tanya jawab, banyak hal yang didiskusikan, diantaranya adalah aturan -- aturan yang ada di sekolah, seragam yang akan digunakan selama program Asistensi Mengajar di SMP Taman Siswa Malang, kegiatan pembiasaan yang dilakukan di sekolah, kurikulum dan sistem belajar yang digunakan, serta beberapa hal lainnya. Setelah memahami keadaan yang ada di sekolah,  tim mahasiswa mulai merancang program kerja bersama dengan dosen pembimbing masing -- masing tim.
Kegiatan pembelajaran di SMP Taman Siswa Malang dilaksanakan secara luring, yakni siswa dan guru melaksanakan pembelajaran secara tatap muka sebanyak 5 hari dalam seminggu, dari hari Senin sampai Jumat. Mahasiswa Asistensi Mengajar mata pelajaran seni budaya diberikan kesempatan untuk mengajar di kelas VII yang sudah menggunakan Kurikulum Merdeka dan kelas VIII yang masih menggunakan Kurikulum 2013. Pada awalnya, mahasiswa Asistensi Mengajar masuk dan mengajar di tiap kelas yang dipercayakan kepada timnya secara bersama -- sama. Namun, setelah beberapa pertemuan, dilakukan pembagian jobdesk bagi mahasiswa Asistensi Mengajar dan guru pamong.
      Dalam kegiatan pembelajaran seni budaya, kami menggunakan model pembelajaran berbasis proyek. Kami memilih model pembelajaran ini karena kami ingin memberikan pembelajaran yang mendorong keterampilan dan kreativitas siswa. Tidak hanya itu, melalui pembelajaran berbasis proyek, kami sebagai guru dapat lebih banyak berinteraksi dengan para siswa di dalam kelas secara santai melalui sesi konsultasi tugas proyek. Hal ini membantu kami untuk lebih mengenal sifat dan kemampuan siswa serta membangun hubungan sosial yang positif antara kami sebagai guru dan para siswa.
Selain dalam bidang akademik, mahasiswa Asistensi Mengajar juga turut berpartisipasi dalam acara yang diadakan oleh pihak sekolah, seperti kegiatan Pondok Romadhon, classmeeting dan wisuda. Melalui keterlibatan kami dalam acara -- acara tersebut, mahasiswa Asistensi Mengajar mendapatkan kesempatan untuk belajar mengelola acara dan bertanggung jawab dalam tugas yang diberikan. Selain itu, kegiatan seperti ini juga turut mengakrabkan dan mendekatkan hubungan antara mahasiswa Asistensi Mengajar dengan siswa siswi dan guru SMP Taman Siswa Malang.
Semua kegiatan selama Asistensi Mengajar sangat menyenangkan dan meninggalkan banyak pengalaman yang berkesan. Kegiatan Asistensi Mengajar membuat kami menyadari peran guru yang tidak hanya sekedar mengajar di kelas, tetapi juga memegang banyak peran dalam hal lainnya, seperti di bidang ekstrakurikuler, kurikulum, dan kegiatan non -- akademik. Dihadapkan oleh banyak siswa dengan bermacam -- macam karakter, guru harus memiliki sikap sabar dan telaten serta kreatif dan inovatif dalam menciptakan kegiatan pembelajaran yang menarik. Hal ini menjadi salah satu pembelajaran penting bagi kami sebagai guru untuk menjadi contoh bagi siswa -- siswi yang kami didik.
      Melalui kegiatan Asistensi Mengajar, kami mendapatkan pengalaman yang berharga dan gambaran terhadap profesi guru yang semakin jelas sehingga kami dapat mempersiapkan diri dan beradaptasi dengan tantangan yang ada di lapangan. Kami harap baik pertemanan maupun ilmu yang kami dapat dari kegiatan Asistensi Mengajar Angkatan 5 ini dapat terus berkembang dan bermanfaat di masa mendatang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H