Metode tahsin memainkan peran penting dalam memberikan pemahaman maksimal terhadap Al-Quran. Belajar tahsin bukan hanya tentang asal bisa membaca, tetapi juga memahami kaidah-kaidah membaca Al-Quran yang benar. Dengan metode yang tepat, ibu-ibu dapat menguasai tahsin tanpa harus dirumitkan dengan teori-teori yang terkadang sulit menempel dalam ingatan.
Sebagai fasilitator, kita harus memahami bahwa metode penyampaian ilmu sangat mempengaruhi penerimaan dan pemahaman peserta. Ibu-ibu yang biasa menghadiri kajian tahsin cenderung menginginkan sesuatu yang sederhana dan tidak ribet. Oleh karena itu, metode Bukhara yang disampaikan oleh Ustadz Zulfikar Tamher ini menjadi solusi yang tepat untuk memberikan pelatihan tahsin yang efektif dan efisien.
Akhir acara ditutup dengan antusiasme luar biasa dari ibu-ibu yang menerima Al-Quran wakaf yang kami bagikan di sesi terakhir. Hal ini membuktikan bahwa belajar Al-Quran bisa menjadi sesuatu yang menyenangkan dan tidak membebani, khususnya bagi ibu-ibu yang ingin terus meningkatkan kemampuan membaca dan memahami Al-Quran.
Dengan demikian, pelatihan tahsin dengan metode yang praktis dan mudah dipahami seperti metode Bukhara ini sangat berperan penting dalam upaya memberikan pemahaman yang maksimal terhadap Al-Quran. Antusiasme dan semangat ibu-ibu dalam mengikuti pelatihan ini menegaskan bahwa dengan pendekatan yang tepat, kita dapat membantu mereka mencapai pemahaman yang lebih baik tanpa merasa terbebani oleh teori-teori yang rumit. Semoga metode-metode tahsin yang ada dapat terus dikembangkan dan diamalkan kepada masyarakat luas, sehingga lebih banyak orang yang bisa membaca dan memahami Al-Quran dengan baik.
Sumber Pribadi
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI