Al Quran mengandung ilmu yang diperoleh oleh para sahabat Nabi dan generasi awal Islam. Mereka memahami al Quran secara langsung dari Nabi Muhammad SAW. Ilmu tersebut relevan bagi orang-orang akhir zaman, termasuk kita. Sudah seharusnya kita bisa mengambil hikmah dan petunjuk dari al Quran sesuai dengan konteks zaman kita.
3. Komitmen dalam mempelajari al Quran
Hadist ini juga mengajarkan kita bahwa mempelajari al Quran memerlukan komitmen dan ketekunan. Kita harus berusaha memahaqmi makna ayatayat-Nya dengan sungguh-sungguh.
Dalam riwayatnya, Abdullah bin Mas'ud merupakan orang pertama yang membacakan al Quran secara terang-terangan di hadapan kaum Quraisy. Kecintaannya dan keberaniannya menjadikannya teladan bagi kita semua.
Al Quran diturunkan secara bertahap yang memudahkan kita untuk mengetahui apa saja urutan tema perbaikan hingga metodenya.Â
Berikut ini adalah sebuah inspirasi dari seorang ahli ilmu Ummul Mukminin ;
Dari Yusuf bin Mahak, ia berkata: Saya sedang bersama Aisyah Ummul Mukminin . Ketika seseorang dari Irak datang dan bertanya, 'Kain kafan apa yang terbaik?' Aisyah menjawab: 'Memangnya mengapa (kalau kamu pakai kafan yang ada?)' Dia berkata: 'Wahai Ummul Mukminin, tunjukkanlah mushafmu.' Aisyah berkata, 'Mengapa?' Dia berkata, 'Agar aku bisa tahu AlQur'an yang sesungguhnya karena Al-Qur'an (di kami) dibaca tidak seperti biasanya.' Â Aisyah berkata, 'Apa keberatanmu untuk membaca yang mana saja? Al-Qur'an ini dulu yang pertama turun adalah surah al-Mufashshal (surah-surah pendek). Di dalamnya disebutkan tentang surga dan neraka. Hingga ketika manusia masuk ke dalam Islam, turunlah halal dan haram. Andai saja yang turun pertama kali: Jangan minum khamar, niscaya mereka akan menjawab: Kami tidak akan meninggalkan khamar selamanya. Andai saja turun pertama kali: Jangan berzina, niscaya mereka akan menjawab: Kami tidak akan meninggalkan zina selamanya. Sungguh telah turun di Makkah kepada Muhammad `, saat aku masih kecil bermain: "Sebenarnya hari kiamat itulah hari yang dijanjikan kepada mereka dan kiamat itu lebih dahsyat dan lebih pahit." [QS. Al-Qamar: 46]. Dan tidaklah turun surah Al-Baqarah dan surah An-Nisa' kecuali aku sudah hidup bersama beliau (Nabi `).'" Kemudian Aisyah mengeluarkan mushaf dan mendiktekan surah-surahnya. [HR. Bukhari].
Mari kita telaah makna peristiwa tersebut ;
1. Permintaan mengenai kain kafan
Seorang dari Irak bertanya kepada Aisyah mengenai kain kafan yang terbaik. Aisyah menanggapinya dengan pertanyaan, "Memangnya mengapa (kalau kamu pakai kafan yang ada)?".
Dalam konteksnya, Aisyah ingin memahami niat dan alasan di balik pertanyaan tersebut sebelum menjawabnya.