Mohon tunggu...
Ratna Sari Dewi
Ratna Sari Dewi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi jurusan Ilmu Al Quran dan Tafsir

Ibu rumah tangga yang juga mahasiswi jurusan Ilmu Al Quran dan Tafsir di STAI Tasikmalaya, mempunyai hobi bersepeda dan juga menulis, menulis apa yang ingin ditulis...trip, pendidikan, sosial budaya, karya sastra, dll.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sidik Jari dalam Al Quran

20 Mei 2024   17:16 Diperbarui: 20 Mei 2024   17:16 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar : https://eminence-solutions.net/pola-unik-pada-ujung-jari-manusia-tts/

     Sejarah

Pada tahun 1923, seorang ahli anatomi dari negara Ceko, Purkinje, menemukan kenyataan mengenai sidik jari. Sidik jari dari satu orang dengan orang yang lainnya adalah berbeda. Ada tiga jenis garis yang berbentuk busur, sirkular dan kotak dan garis -garis ini disebut juga komponen karena terdiri dari bentuk yang berbeda. 

Pada tahun 1858, ilmuan dari Inggris William Herschel, mengemukakan bahwa sidik jari dari tiap orang itu berbeda sehingga menjadi karkateristik khusus pada masing-masing individu.

Pada tahun 1877, Dr. Henry Faulds menemukan cara untuk menempatkan sidik jari pada sebuah kertas dengan menggunakan  tinta tekan. 

Pada tahun 1892, Dr. Francis Galton menetapkan bahwa bentuk sidik jari tidak akan berubah dari masa ke masa, apapun yang terjadi. Dia juga menegaskan bahwa tidak akan ada dua orang yang memiliki sidik jari yang sama, bahkan bayi yang belum lahir sekalipun antara 100-120 hari pada saat kehamilan.

Pada tahun 1893, seorang komisaris Scotland Yard, Edward Hendry telah menemukan metode yang mudah untuk mengklasifikasi dan mengumpulkan sidik jari. Sidik jari tersebut dapat dikelompokan dama delapan tipe utama. Dia juga beranggapan bahwa kesepuluh jari dari kedua tangan merupakan unit lengkap yang dapat mengungkap identitas seseorang. Di tahun yang sama, sidik jari dimasukan sebagai alat bukti yang kuat dalam departemen kepolisian di Scotland Yard, menurut British Encyclopedia.

Tafsir Ilmiah dalam Al Quran

Allah berfirman :

( ) ( )
( ) ( )

" Aku bersumpah demi hari kiamat, dan aku bersumpah  dengan jiwa yang aqmat menyesali (dirinya sendiri). Apakah manusia mengira bahwa Kami tidak akan mengumpulkan (kembali) tulang belulangnya? Bukan demikian, sebenarnya Kami kuasa menyusun (kembali) jari jemarinya dengan sempurna." (QS> Al- Qiyamah 1-4)

Ayat-ayat yang mulia ini telah menarik perhatian serta ketakjuban dari para ahli tafsir karena Allah bersumpah demi hari kiamat dan dengan jiwa yang amat menyesali dirinya sendiri. Allah bersumpah dengan keduanya mengenai suatu hal besar yang dianggap sebagai salah satu tiang dari keimanan dalam Islam, yaitu iman terhadap kebangkitaqn setelah kematian dan pengumpulan tulang-tulang dalam persiapan menuju perhitungan dan pembalasan. 

Setelah Allah bersumpah dengannhya, dia menjelaskan bahwa membangkitkan yang mati dan mengumpulkan tulang mereka tidak mustahil bagi-Nya, karena Dia yang mampu mengumpulkan tulang jemari manusia dengan sempurna, juga mampu mengumpulkan tulang belulangnya dan membuatnya hidup kembali.

Namun hal yang paling mengejutkan dalam cerminan pertama mengenai sumpah ini adalah kemampuan untuk mengumpulkan kembali jemari manusia. Ujung jari adalah bagian yang sangat kecil dari tubuh manusia dan sulit untuk mengumpulkan tulang kemudian menghidupkannya kembali setelah membusuk. Mampu menciptakan bagian terkecil saja bisa, apalagi menciptakan bagian yang besar.

Pernah suatu ketika ada seorang kriminal yang mencoba merubah sidik jarinya dengan merubah warna kulit dan juga merubah jari mereka dengan potongan daging yang diambil dari bagian tubuh mereka. Namun mereka kecewa karena potongan daging yang tertanam ternyata memiliki sidik jari yang tetap sama.

Sidik jari merupakan suatu tanda Allah dimana Dia menempatkan rahasia dari ciptaan-Nya dan dapat dengan mudah mengenalinya. Sidik jari menunjukan kekuasaan Sang Pencipta dalam menciptakan garis-garis halus pada tempat yang sangat sempit di ujung jari. 

Keajaiban ilmiah yang menakjubkan ini juga menunjukan kekuatan absolut dari Sang Pencipta. Allah pun berfirman :

(  )     

" Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segala wilayah bumi dan pada diri mereka sendiri, hingga jelas bagi mereka bahwa al Quran itu adalah benar. Tiadakah cukup bahwa sesungguhnya Tuhanmu menjadi saksi atas segala sesuatu?". (QS. Fussilat : 53)

Al-Qurtubi dan Zajjaj, berkata, " Beberapa orang mengklaim bahwa Allah tidak membangkitkan yang mati dan tidak mampu mengumpulkan kembali tulang belulang yang telah membusuk. Maka Allah membalas mereka bahwa Dia mampu mengumpulkan kembali bahkan tulang belulang yang paling kecil sekalipun. Jika Dia mampu melakukan ini,maka tentunya Dia mampu mengumpulkan bagian-bagian tubuh yang lebih besar."

Faktanya, para Ulama pada saat itu tidak memiliki peralatan medis yang modern untuk mengetahui apa yang telah ditemukan oleh para ahli anatomi kontemporer  temukan pada sekiaqn abad setelahnya.

Fakta Ilmiah

  • Sidik jari janin mulai terbentuk pada bulan keempat kehamilan  dan berlaku seumur hidupnya.
  • Sidik jari adalah kumpulan dari garis-garis lentur yang terbentuk dari kohesi lapisan cutis (dermis) dengan kulit.
  • Garis-garis lenturtersebut berbeda-beda dan tidak akan samadengan orang lain.
  • Sidik jari menjadi cara yang paling kuat untuk mengidentifikasi seseorang

Aspek Mukjizat

Setelah para pagan Quraisy menyanggah bahwa manusia akan dibangkitkan kembali pada hari kiamat, mereka berpikir, " Bagaimana mungkin Allah Allah dapat dapat mengumpulkan tulang-tulang dari orang mati?" Rabb semesta alam menjawab, " Dia tidak hanya mampu untuk mengumpulkan tulang belulang dari mereka yang telah mati tetapi juga mampu menyusun kembali ujung jemari mereka dengan sempurna, yang merupakan bagian kecil dan halus dari tubuh manusia. Darinyalah seseorang dapat diidentifikasi dan dapat dibedakan antara satu dengan lainnya. Ini adalah hasil penemuan ilmiah dan penelitian sejak abad ke-19. 

Sumber : Al-Hajj Ahmad Yusuf, Mukjizat Al Quran Yang Tak Terbantahkan "Seri Keajaiban Al Quran Dan Hadist"(AQWAM, Solo-2018)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun