Mohon tunggu...
Ratna Sari Dewi
Ratna Sari Dewi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi jurusan Ilmu Al Quran dan Tafsir

Ibu rumah tangga yang juga mahasiswi jurusan Ilmu Al Quran dan Tafsir di STAI Tasikmalaya, mempunyai hobi bersepeda dan juga menulis, menulis apa yang ingin ditulis...trip, pendidikan, sosial budaya, karya sastra, dll.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kuliah di Kampus Online, Siapa Takut!

4 Mei 2023   11:45 Diperbarui: 4 Mei 2023   12:09 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

3. Mahasiswa Lintas Generasi

Satu hal yang paling menarik kuliah di kamus on line adalah mahasiswa dari lintas generasi yang dari usia paling muda dan baru lulus SMA sampai usia 60-70 tahun pun ada dan mereka sangat memotivasi mahasiswa yang lebih muda. Mereka dari berbagai latar belakang dan budaya yang berbeda dari sabang sampai merauke yang mempunyai perbedaan bahasa namun itu tidak menghalangi mereka dalam proses memahami mata kuliah. Profesi mereka ada yang sebagai guru, pimpinan yayasan, dosen, ustadz, ibu rumah tangga, dan lain sebagainya, mereka terlihat kompak mengikuti perkuliahan dan saling bertukar pengalaman.

Alasan mereka mengikuti kuliah online juga bermacam-macam, ada yang hanya ingin mempelajari bidang agama, ada yang untuk penunjang karir sebagai mubaligh, karena dengan titel sarjana akan lebih meningkatkan kepercayaan diri. Usia tidak menjadi penghalang bagi mereka dalam menuntut ilmu, justru yang muda harus banyak belajar dari yang tua karena mereka kental dalam pengalaman dan track record dalam perjalanan hidupnya. Jadwal yang juga fleksibel dan perkuliahan yang santai menjadikan itu momen yang selalu ditunggu-tunggu karena sebelumnya sudah disusun apa saja yang akan dibahas dan ditanyakan.

4. Diskusi Panas

Perkuliahan sudah bukan lagi kelas satu arah yang hanya dosen saja menjelaskan materi, namun kelas online memberikan sensasi lain dalam menyajikan suasana belajar dengan komunikasi yang dilakukan dua arah antara mahasiswa dan dosennya. Pada kesempatan lain, mahasiswa memberikan opininya yang luar biasa sebagai feed back yang briliant dari setiap mata kuliah dengan memberikan waktu bagi setiap mahasiswa untuk bertanya. Diskusi menjadi seperti jalan yang tanpa ujung, karena selalu saja ada jawaban dan pertanyaan yang menimbulkan kegelisahan lain sehingga waktu diskusipun terkadang melebihi waktu yang seharusnya.

Faktor usia yang matang, profesi serta budaya yang berbeda kerap menjadikan diskusi lebih kepada obrolan yang santai untuk tukar pendapat dan mahasiswa saling membantu ketika salah seorang dari mereka merasa kesulitan mengerjakan tugas kuliah. Bagi dosen, mempunyai mahasiswa yang aktif adalah kebanggaan, karena ada effort sehingga menjadi tantangan tersendiri dan dosen akan semakin bersemangat dalam mengajar. Ujian tengah dan akhir semester juga dilakukan online dan pengiriman file jawaban diberikan batas waktu sehingga mahasiswa yang tidak bisa mengikuti saat itu bisa mengerjakannya di waktu lain sesuai kesepakatan.

Itulah mungkin yang membedakan kuliah di kampus online dengan perkuliahan reguler, keduanya sama-sama memiliki manfaat untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam menunjang pendidikan mahasiswanya. Di era yang serba digital memudahkan mereka yang ingin berkuliah di manapun namun terkendala mahalnya biaya dan jauhnya lokasi, tentu kuliah di kampus online menjadi solusi yang cerdas dan patut untuk dicoba. Kedua hal tersebut memiliki karakteristik tersendiri sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan jaman, baik kuliah online ataupun offline, tergantung minat dan jurusan yang diinginkan, beasiswa juga disediakan untuk mahasiswa berprestasi.

Sumber : Berdasarkan pengalaman penulis, kuliah online jurusan Ilmu al Quran dan tafsir yang berlokasi di tasikmalaya namun tinggal di kota Bandung.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun