Maksud dari ayat diatas, adalah "Ada orang atau budak dalam surat An-Nur ayat 31, artinya lelaki yang ikut dalam keluarga, tapi dia itu sudah tidak punya keinginan seperti kaum lelaki pada umumnya, atau orang yang sudah tua."Â
Menurut Prof. Dr. Nasaruddin Umar dalam wawancaranya dengan Republika, menjelaskan dalam potongan ayat tersebut, menjelaskan bagaimana hidup seseorang yang selalu berfokus kepada Allah SWT. Tidak memikirkan kenikmatan dunia semata.1Â
Negara menyatakan dengan tegas mengenai penyimpangan yang tidak sesuai dengan citra budaya bangsa dan negara Indonesia. Seperti pernyataan anggota komisi II DPR RI Sodik Mujahid menegaskan dalam rilisnya yang diterima Parlementaria. " LGBT bisa mendapat semua haknya sebagai warga negara Indonesia. Satu-satunya hak yang tidak mereka peroleh adalah hak untuk mengekspos dan mengembangkan perilakunya bersama dan kepada masyarakat umum, karena hak tersebut tidak sesuai dan bertentangan dengan nilai Pancasila, khususnya sila Ketuhanan Yang Maha Esa."2Â
Pernyataan tersebut di atas diambil tahun 2019, berarti pemerintah serius dalam menangani isu penyimpangan yang saat ini masih dicari jalan keluarnya. Dengan kemudahan didapatnya  informasi dan video-video dari media sosial, sangat memungkinkan untuk masyarakat dengan mudah pula menerima tanpa menyerap informasi tersebut. Apalagi menirunya, karena konsep video dari media sosial rata-rata untuk ditiru.Â
Dengan melihat fakta-fakta yang ada di lapangan, dirasa perlu untuk membahas pentingnya membaca, memahami, meresapi dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari mengenai sila Ketuhanan Yang Maha Esa.Â
PembahasanÂ
Makna Ketuhanan Yang Maha EsaÂ
Ketuhanan adalah kata yang berasal dari Tuhan, dengan awalan ke dan akhiran an, maknanya menjadi sifat dan keyakinan warga negara Indonesia yang beragam yang tidak tunggal, tetapi berujung pada satu tujuan utama, yaitu Esa-nya Tuhan.Â
Adapun makna yang bisa dipahami dari sila Ketuhanan Yang Maha Esa  antara lain ;Â
Percaya dan Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Â
Ada makna Tauhid yang terkandung dalam sifat Ke Esaan Allah. Hakikat Tauhid sendiri dalam Al Quran termaktub dalam surat Al-Ikhlas ayat 1-4 yang berbunyi ;Â