PERANG HUNAIN, THAIF HINGGA PERANG TABUK
HAJI WADA
PERANG HUNAIN
Perang Hunain adalah perang yang terjadi antara kaum muslimin yang dipimpin oleh Nabi Muhammad dengan kaum Badui dari suku Hawazin dan Tsaqif. Sebelum perang ini terjadi, kaum Hawazin-lah yang menyerang kaum muslimin terlebih dahulu. Malik bin Auf al-Nahsry mengumpulkan pasukan dari suku Hawazin dan Tsaqif, ia membawa pasukan tersebut ke Lembah Authas.
Berita perjalanan suku Hawazin dan Tsaqif tersebut terdengar oleh kaum muslimin lima belas hari setelah penaklukan Kota Mekkah. Mendengar berita tersebut, kaum muslimin segera bersiap untuk menghadapi serangan dari suku Hawazin dan Tsaqif. Pasukan suku Hawazin dan Tsaqif memiliki rencana untuk menyerang kaum muslimin ketika mereka sampai di Mekkah.
Namun, ternyata tidak terjadi perlawanan yang besar dalam penaklukan Mekkah. Nabi Muhammad segera mempersiapkan pasukannya ketika mengetahui rencana dari Hawzin dan Tsaqif. Jumlah pasukan yang disiapkan adalah 12.000, terdiri dari 10.000 muslim dan 2.000 kaum quraisy yang masuk Islam setelah penaklukan kota Mekkah.
Jalannya Perang Hunain
Pasukan kaum muslimin bergerak menuju Hawazin. Ketika pasukan kaum muslimin mulai bergerak, mereka disergap oleh kaum Badui di Lembah Hunain. Kaum muslimin mendapatkan serangan dari kaum Badui yang berasal dari ketinggian. Serangan tersebut berupa lemparan batu dan anak panah.
Serangan yang tiba-tiba tersebut membuat kaum muslimin terkejut dan kehilangan koordinasi pasukan. Kemudian pasukan kaum muslimin mundur karena menderita kekalahan yang tiba-tiba. Banyak pasukan yang tidak menghiraukan panggilan Nabi Muhammad.
Kaum muslimin secara individu terus berlari untuk menghindari serangan berupa lemparan batu dan anak panah tersebut. Banyak pihak yang meragukan solidaritas kaum muslimin karena kejadian ini. Bahkan, Jabalah bin al-Hanbal berkata bahwa sihir Muhammad telah selesai.