Meneruskan artikel sebelumnya dengan judul Dakwah ke Thai'if hingga Bai'at Aqobah, kali ini akan dirangkum perjalanan beliau hijrah ke Madinah.
*HIJRAH MADINAH
Kontingen-Kontingen Pertama Yang Berhijrah
Kaum Muslimin mulai berhijrah, namun kaum musyrikin menghalang-halangi keberangkatan mereka karena mereka menyadari apa implikasinya kelak. Â
1.Diantara orang pertama yang berhijrah pertama adalah Abu Salamah yang dipisahkan dengan istri serta anaknya.
2.Shuhaib  bin Sinan ar-Rumi berhijrah setelah RAsulullah SAW. Dia merelakan seluruh hartanya kepada kaum kafir yang hendak menghalanginya berhijrah sehingga Shuhaib dibiarkan pergi.
3.Umar bin al-Khatab, Ayyasy bin Abi Rabi'ah,Hisyam bin al-Ash bin Wa'il, yang ketiganya berjanji bertemu di suatu tempat pada pagi hari, untuk kemudian akan berhijrah ke Madinah. Namun Ayyash ditangkap oleh Abu Jahal.
*Parlemen Quraisy "Darun Nadwah" Mengadakan Sidang Istimewa
Diadakannya pertemuan antara kabilah-kabilah quraisy untuk membahas kesepakatan dalam mencari jalan keluar terbaik. Dalam pertemuan itu salah seorang diantaranya Abu Jahal yang mewakili kabilah Bani Makhzum. Namun iblis masuk menyerupai kakek tua menyusupi pertemuan itu dan mengomentari keputusan yang kurang berhasil dalam setiap cetusan ide dari anggotanya, sehingga mengasilkan keputusan yang  awalnya diusulkan oleh Abu Jahal yang disepakati seluruh anggota, Yaitu pembunuhan keji terhadap Rasulullah SAW . Â
Sekalipun persiapan yang dilakukan kafir Quraisy untuk melaksanakan rencana keji mereka, namun mereka tetap mengalami kegagalan total karena Allah mengutus Jibril as dan menurunkan wahyu  "Malam ini kamu jangan berbaring di tempat tidur yang biasanya". Ketika itu, di atas tempat tidur Nabi SAW terbaring Ali bin Abi Thalib yang menggantikan Rasululah SAW dan memakai burdah hijau dari Hadhramaut yang biasa digunakan Nabi SAW sebagai selimut sehingga akan mengecoh kafir quraisy yang telah memblokade rumah Nabi SAW.Â
Rasulullah SAW keluar dengan menabur tanah di atas kepala kafir quraisy agar mengaburkan pandangan mereka sehingga Nabi SAW bisa dengan leluasa keluar tanpa terlihat oleh kafir quraisy lalu menuju kediaman Abu Bakar untuk menemani beliau dalam perjalanan. Beliau memilih jalan yang berlawanan arah, yaitu jalan yang terletak di selatan Makkah, yang menuju kearah Yaman yang berjarak 5 mil, hingga sampailah di sebuah bukit yang bernama bukit Tsur atau lebih dikenal dengan Gua Tsur.Â
Di dalam gua Nabi SAW dan Abu Bakar bersembunyi dari kejaran kafir quraisy. Keduanya tinggal di dalam gua selama 3 malam dan didampingi oleh putra Abu Bakar yang bernama Abdullah di setiap malamnya dan turun menjelang subuh sehingga pada pagi hari sudah berada di Makkah sehingga tidak menimbulkan kecurigaan kafir quraisy yang masih terus melakukan pencarian terhadap keduanya. Namun karena rencana kafir quraisy tidak berhasil lalu mereka memukuli Ali serta menampar Asma binti Abu Bakar yang tak luput dari amukan Abu Jahal karena tidak berhasil menemukan jawaban atas keberadaan keduanya.Â
Sebelumnya keduanya sudah  menunjuk Abdullah bin Uraiqith, sebagai penunjuk jalan dan membawa dua unta milik Abu Bakar di malam ketiga lalu mereka berangkat melakukan perjalanan menuju Madinah dengan menempuh jalur pantai (pesisir) yang jarang dilewati orang. Dalam perjalanan berbagai peristiwa terjadi. Berikut rangkumannya ;
1.Bertemu bocah penggembala yang memerahkan susu kambing.
2.Bertemu dengan Suraqah bin Malik yang awalnya memburu keduanya namun berbalik menjadi penjaga bagi keduanya.
3.Melewati kemah Ummu Ma'bad al-Khuza'iyyah, Nabi SAW memerah susu dari kambingnya yang kurus dan tak mampu mencari makan sehingga keluarlah air susu itu dan membuat kenyang semua orang. Â Â
Setelah perjalanan yang panjang lalu keduanya singgah di Quba selama empat hari dan selama itu beliau mendirikan masjid Quba dan shalat didalamnya. Setelah memasuki kota Madinah, kota Yatsrib dinamakan dengan Madinatur Rasul (Kota Rasulullah). Mereka menyambut kedatangan beliau.Â
Setiap individu dari mereka ingin rumahnya dikunjungi oleh beliau. Beliaupun melewati satu persatu rumah orang-orang Anshar. unta beliaupun lewat sesuai dengan kehendak Allah hingga unta itu berhenti tepat di depan kediaman Bani an-Njjar yaitu keluarga ibu kakek beliau (Abdul Muththalib). Hal tersebut adalah taufik Allah kepada sang unta. Setelah beberapa hari, sampailah istri,putri beliau serta keluarga besar Abu Bakar. Â
Hingga disini, berakhirlah satu bagian dari kehidupaan RAsulullah SAW dan rampunglah fase Dakwah Islamiyah yang merupakan fase Makkah.
Fase Madinah
1.Tahapan dimana terjadi problem-problem internal serta goncangan yang berakhir hingga terjadinya perjanjian Hudaibiyyah pada bulan Dzulqa'dah tahun 6 H.
2.Tahapan gencatan yang berakhir hingga terjadinya Fathu Makkah yang merupakan tahapan berdakwah kepada para raja untuk masuk islam.
3.Tahapan berbondong-bondongnya manusia masuk islam dan berdatangan ke Madinah, tahapan ini berlangsunghingga wafatnya Rasulullah SAW.
Sumber : ar-Rahiq al-Makhtum, Syaikh Shafiyyurrahman al-Mubarakfuri, 1421 H / 20001 M (edisi revisi)Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H