Adapun kata jahiliyah sendiri memiliki makna universal yaitu tatanan nilai, sistem dan praktik yang menyimpang dari Wahyu. Jahiliyah lawan kata dari ilmu. Jika jahiliyah adalah kebodohan maka ilmu adalah pengetahuan. Ilmu itu adalah pemahaman, maka orang yang banyak pemahaman agamanya maka dia akan mendapat banyak kebaikan dari Allah dan kebaikan yang Allah berikan selalu dari jalan ilmu.
Allah menyiapkan Nabi SAW sebagai tokoh perubahan. Dimana pada saat itu kegelapan mendominasi. Maka cahaya akan datang ketika gelap mendominasi, bahkan dunia dalam kesesatan dan di titik nol, lalu muncul peradaban Islam yang menuntun 2 imperium raksasa (Persia dan Romawi).
Ditengah pekatnya kesyirikan masyarakat Arab, adalah Waraqah bin Naufal dan Zain bin Amr yang melakukan perjalanan ke tanah Syam dalam pencariannya untuk menemukan agama yang Hanif. Mereka mengingkari praktik jahiliyah dan kesyirikan yang tersebar.
Adat jahiliyah telah sedemikian rupa mencampur adukan ajaran Nabi Ibrahim. Kehadiran Rasul menjadi cahaya ditengah tengah kegelapan. Petunjuk mengenai pengutusan Rasul , Allah tuang dalam QS. Al Baqoroh :151, QS. Ali Imran : 164, QS. A l Jumu'ah :2. Dari ketiga surah ini menunjukan bahwa Allah telah mengutus Rasul dari bangsa Arab, serta menurunkan Wahyu, dan membersihkan kekufuran dan juga kesesatan yang selanjutnya menjadi tugas kenabian.
Lalu ada pertanyaan, Kenapa Nabi terakhir harus dari bangsa Arab? Dan Kenapa Allah menghendaki Nubuwwah akhir zaman di Makkah?
Kata Arab, menggambarkan perihal Padang pasir ( Sahara ), yang gersang yang tiada air dan tanaman di atasnya. Selain itu letak geografis yang memungkinkan sebagai penghubung dengan dunia luar. Termasuk dua peradaban besar Persia dan Romawi. Selain itu bangsa Arab juga merupakan tempat lahirnya agama samawi dan negeri para Nabi. Masyarakat Arab juga dikenal tangguh dan pemberani. Bangsa Arab terdiri dari beragam suku dan kabilah. Suku Quraisy adalah salah satu kabilah yang terkuat pada masa pra kenabian dan di masa pasca kenabian. Ada Asbabun Nuzul dibalik kuatnya kabilah Quraisy dan betapa pentingnya mereka dalam Islam. Allah mengabadikan nama suku ini dalam satu surat tersendiri dalam Alquran. Surah Quraisy ayat 1-4.
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
١ – لِاِيْلٰفِ قُرَيْشٍۙ
٢ – اٖلٰفِهِمْ رِحْلَةَ الشِّتَاۤءِ وَالصَّيْفِۚ
٣ – فَلْيَعْبُدُوْا رَبَّ هٰذَا الْبَيْتِۙ
٤ – الَّذِيْٓ اَطْعَمَهُمْ مِّنْ جُوْعٍ ەۙ وَّاٰمَنَهُمْ مِّنْ خ
Allah memberikan kenyamanan kepada kaum Quraisy pada saat pasukan bergajah menyerbu Makkah untuk menghancurkan Ka'bah sebagai pengingat bagi kaum Quraisy bahwa Allah yang telah memberikan nikmat keamanan kepada mereka. Sehingga mereka bisa menjalankan kebiasaan mereka bepergian di musim dingin dan musim panas. Allah menghancurkan pasukan bergajah dengan mengirim burung ababil yang membawa batu panas dari neraka. Adapun alasan Abrahah menyerbu Makkah adalah adanya keterikatan antara ambisi politik dan sentimen agama atau motif ekonomi, yang jelas Raja Abrahah merasa iri karena semakin banyak yang mendatangi Ka'bah untuk berhaji sehingga timbul keinginan untuk memindahkan Ka'bah ke Yaman dan menghancurkan Ka'bah. Dari rentetan kejadian ini terjadi menjelang kelahiran Nabi SAW yaitu tahun gajah. Ini menjadi jawaban pertanyaan di atas bahwa Nubuwwah itu diakhiri dimana tempat dimulai yaitu Bangsa Arab.
sumber : Syaikh al-Mubarakfuri Shafiyyurrahman, Siroh Nabawiyyah "Perjalanan Hidup Rasul Yang Agung 'Muhammad'" (Jakarta:DarulHaq), 2001
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H