Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice)
Menggunakan Metode STAR
(Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)
Â
Â
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS
PADA ANAK KELOMPOK B MELALUI KEGIATAN MENGGUNTING
DENGAN MEDIA KERTAS BUFFALO
DI TK DHARMA WANITA PERSATUAN GENDING
PENDAHULUAN
Â
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Â
        Motorik halus banyak  ragam  dan  bentuknya,  salah  satunya  adalah  menggunting yang  merupakan  rangkaian  kegiatan  setelah  merobek  dan  meremas.  Menggunting memegang  peranan  penting  dalam  proses  pembelajaran  anak  usia  dini,  dengan  tujuan melatih konsentrasi dan ketelitian anak. Â
        Menurut Suratno, Suratno. Pengembangan kreatifitas Anak Usia Dini. (Jakarta: Depdiknas, 2005), h. 126. menyatakan  bahwa kegiatan menggunting membutuhkan keterampilan menggerakkan otot-otot tangan dan jari-jari untuk mengkoordinasi dalam menggunting sehingga  dapat emoting kertas, kain atau yang lain sesuai dengan yang diinginkan seperti:  menggunting yang  berpola, menggunting dan melipat untuk berbentuk gambar.
        Adapun faktor-faktor yang dapat mempengaruhi perkembangan gerak motorik terutama motorik halus, antara lain: perkembangan sistem saraf, kemampuan fisik yang memungkinkan untuk bergerak, keinginan anak yang memotivasinya untuk bergerak, lingkungan yang mendukung, aspek psikologis anak, umur, jenis kelamin, genetik, kelainan kromosom (Al-Maqassary,2014)
        Berdasarkan pengamatan di kelompok B Tk Dharma Wanita Persatuan Gending, masih terdapat 6 dari 14 anak yang masih mengalami perkembangan fisik motorik halus yang belum optimal, diantaranya anak kurang mampu dalam kegiatan menggunting. Salah satu penyebabnya adalah penggunaan metode pembelajaran yang kurang tepat. Ketika pembelajaran berlangsung anak-anak kurang bisa menggunting mengikuti bentuk gambar dengan tepat dan rapi. Hal ini dapat dilihat ketika anak menggunting bentuk gambar tidak tepat di garis dan ada juga gambar yang kepotong dan ada juga anak yang masih belum dapat menggunakan gunting dengan benar..
        Oleh karena itu guru diharapkan mampu mengatasi kesulitan tersebut dan melakukan upaya untuk meningkatkan kemampuan fisik motorik halus anak pada kegiatan menggunting dengan menggunakan metode pembelajaran yang tepat dan media yang lebih bervariasi.
B. PEMBAHASAN
Salah satu tujuan pembelajaran anak usia dini adalah anak mengreasikan karya dengan rapi (Fisik Motorik Halus) dan tujuan kegiatan yang mengikuti adalah anak mampu mengreasikan (P5) kertas berpola mobil dengan teknik menggunting (Jati Diri) (TPACK) (Fisik Motorik Halus). Dengan menggunakan kegiatan membuat hasil karya 3 dimensi dengan mengangkat topik aku tahu kendaraan darat, sub topik kendaraan yang dapat mengantarku, sub-sub topik mobil.
Penyediaan media yang memenuhi kebutuhan setiap anak dan berbasis pada minat anak seperti kertas bergambar macam-macam mobil, gambar bagian-bagian mobil dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan karena anak bebas memilih kertas bergambar mobil yang disukai. Kegiatan membuat hasil karya 3 dimensi yang digunakan diharapkan dapat meningkatkan kesabaran, konsentrasi, kreativitas dan membentuk kemandirian anak.
Latar belakang masalah
Saat sebelum dilaksanakan PPL, di kelompok B TK Dharma Wanita Persatuan Gending ditemukan ada 6 dari 14 anak yang kurang dapat menggunting dengan tepat dan rapi. Guru melakukan assesmen awal menggunakan media menggunting berupa kertas HVS dan origami. Melalui assesmen awal, terlihat bahwa anak mengalami kesulitan dalam menggunting dengan benar, kebanyakan kertas HVS dan origami mudah sobek dan mudah kusut (bagi anak yang tangannya berkeringat), dan dilihat dari hasil guntingan anak ada yang terpotong serta anak belum diberikan stimulasi tahapan menggunting Â
Identifikasi penyebab masalah
1.Metode pembelajaran yang monoton.
2.Guru belum menggunakan media yang bervariasi dan memberikan kebebasan pada anak untuk bereksplorasi secara mandiri.
3.Guru hanya mengajarkan dengan cara yang biasa tanpa memberikan stimulasi dulu.
4.Anak belum dapat menggunakan gunting dengan benar
Solusi
Peran guru dalam menyelesaikan permasalahan ini adalah mencari akar penyebab masalah, mencari solusi untuk menyelesaikan masalah, dan melaksanakan apa yang sudah menjadi rencana dari upaya pemecahan masalah. Guru juga harus mampu menyediakan ragam pembelajaran yang bermakna bagi anak, menentukan strategi yang akan digunakan, serta menata lingkungan main yang menarik bagi anak.
Praktik ini penting untuk dibagikan karena mempunyai keunggulan sebagai berikut:
1.Sebagai bahan referensi yang berisi tentang keberhasilan guru dalam permasalahan yang ada.
2.Sebagai alternatif solusi dan inspirasi bagi para pendidik yang memiliki permasalahan yang sama di lembaganya.
3.Media pembelajaran yang diberikan berbasis pada minat anak dan dapat memenuhi kebutuhan individu setiap anak.
4.Pembelajaran menjadi lebih inovatif dan bervariatif.
5.Mengenalkan aturan main yang baru pada anak.
Peran dan tanggung jawab guru dalam praktik ini adalah:
1.Seorang guru memiliki tanggung jawab untuk memperbaiki keadaan
2.Sebagai guru yang mencari solusi permasalahan yang timbul di kelas.
3.Sebagai fasilitator dalam kegiatan belajar mengajar, supaya anak dapat melakukan tugas secara mandiri
4.Guru memberikan pembelajaran yang menyenangkan dan menarik minat belajar anak.
5.Guru memberikan penjelasan secara jelas dan sederhana tentang kegiatan yang akan dilakukan oleh anak.
6.Guru menunjukkan variasi media yang akan digunakan oleh anak.
Tantangannya:
1.Pada saat pelaksanaan PPL dari 14 anak yang hadir ada 10 anak disebabkan karena 4 anak tersebut 2 anak sedang sakit dan 2 anak izin ada keperluan keluarga. Dan diantara 4 anak yang tidak hadir ada 1 anak yang kurang dalam kegiatan menggunting bentuk pada saat observasi awal. Jadi guru tidak dapat melihat keberhasilan dalam kegiatan menggunting anak tersebut pada saat PPL. Dan pada saat pelaksanaan PPL ada dua anak yang memerlukan pendampingan guru agar dapat mengikuti tahapan menggunting dengan tepat.
2.Beberapa anak memerlukan waktu yang cukup panjang untuk menggunting kertas buffalo bentuk gambar mobil dengan rapi
3.Guru terbatas dalam melakukan observasi karena guru terfokus pada anak yang memerlukan pendampingan
4.Pengambilan video saat kegiatan PPL masih ada beberapa bagian yang kurang sesuai standar karena dilakukan oleh pihak awam
Pihak yang terlibat dalam praktek ini adalah:
1.Dra. Nurhenti Dorlina Simatupang, M.Sn selaku dosen pembimbing
2.Any Rahmawati, S.Pd selaku guru pamong
3.Siti Rochmah Agustinah, S.Pd selaku kepala Tk Dharma Wanita Persatuan Gending
4.Teman sejawat Tk Dharma Wanita Persatuan Gending yang senantiasa membantu dalam proses pengambilan dokumentasi pembelajaran
5.Anak sebagai subyek dari kegiatan PPL
6.Wali murid yang telah memberikan dukungan serta memberikan izin kepada putra-putrinya mengikuti kegiatan PPL
7.Teman-teman PPG Daljab khususnya kelompok C3 Univeritas Negeri Surabaya yang selalu memberikan dukungan, masukan dan idenya
Langkah-langkah yang dilakukan yaitu:
1.Guru merancang metode dan media pembelajaran yang lebih menarik agar mampu meningkatkan minat anak dalam pembelajaran sehingga anak lebih fokus pada kegiatan yang diberikan.
2.Guru merancang pembelajaran yang berpusat pada anak
3.Guru memanfaatkan media berbasis IT berupa video mengenalkan tentang kendaraan  darat dan bagian-bagaian mobil
Strategi yang digunakan yaitu:
1.Guru memberikan  kegiatan membuat hasil karya 3 dimensi dengan menggunakan media kertas buffalo yang bergambar macam-macam mobil dan stik es krim membentuk "Wayang Mobil"
2.Guru menggunakan media pembelajaran yang konkrit.
3.Guru menyiapkan media pembelajaran yang konkrit dengan menyiapkan bermacam-macam, seperti: kertas bergambar macam-macam mobil, gunting, lem kertas, double tape, stik es krim
Proses kegiatan:
1.Guru menyediakan berbagai macam gambar mobil berserta bagian-bagiannya
2.Anak memilih gambar mobil yang disukai
3.Anak menggunting gambar mobil serta bagian-bagian mobil seperti roda dan lampu
4.Setelah gambar tergunting semua, Â anak menempelkan bagian roda dan lampu pada gambar mobil menggunakan lem kertas
5.Setelah bagian mobil tertempel semua kemudian anak-anak mengambil stik es krim yang sudah ada double tapnya untuk di tempel di sisi bagian bentuk mobil tadi
6.Wayang mobil siap dimainkan anak
C.KESIMPULAN
Hasil :
Berdasarkan permasalahan kemampuan fisik motorik halus pada anak Kelompok B di Tk Dharma Wanita Persatuan Gending yang kurang dalam kegiatan menggunting. Guru memberikan kegiatan membuat hasil karya 3 dimensi dengan menggunakan media kertas buffalo yang bergambar macam-macam mobil, dimana saat proses kegiatan hasilnya lebih efektif karena sebelum kegiatan guru memberikan di stimulus yang jelas sesuai tahapan-tahapan dalam proses menggunting. Adapun hambatan yang terjadi selama penggunaan media tersebut yakni ada dua anak yang masih kurang dalam kegiatan menggunting. Dilihat dari proses kegiatan tersebut satu anak gambarnya terpotong dan satunya lagi mengguntingnya kurang tepat pada garis. Dan diantara 4 anak yang tidak hadir ada 1 anak yang kurang dalam kegiatan menggunting bentuk pada saat observasi awal. Jadi guru tidak dapat melihat keberhasilan dalam kegiatan menggunting anak tersebut pada saat PPL. Tetapi sudah ada peningkatan keberhasilannya semula dari observasi awal didapati dari 14 anak ada 6 anak yaitu sebesar 43% yang kemampuan menggunting bentuk belum berkembang sesuai harapan dan sebanyak 8 anak atau sebesar 57% yang berkembang sesuai harapan dan setelah dilaksanakan PPL Siklus 2, didapati 11 dari 14 anak yaitu sebesar 79% kemampuan menggunting bentuk dengan rapi berkembang sesuai harapan dan sebanyak 3 anak (dua anak yang ikut PPL dan 1 anak yang tidak ikut PPL) atau sebesar 21% mulai berkembang sesuai harapan.
Kemudian rencana tindak lanjut yang dilakukan guru adalah memberikan reward kepada anak agar lebih semangat saat menyelesaikan proyek, memberikan media yang bervariasi sehingga dapat menarik anak, merancang kegiatan bermain yang menarik, menerapkan berbagai metode yang dapat menarik minat belajar anak.
Dampak:
Dampak dari aksi yang dilakukan adalah:
1.Dengan menggunakan media kertas buffalo yang bergambar dapat menarik minta anak dalam mengikuti pembelajaran, sehingga bisa berkembang secara optimal
2.Anak lebih terampil, kreatif dan imajinatif
3.Metode kegiatan yang bervariatif dapat membangun karakter anak lebih mandiri
4.Dengan menggunakan berbagai media seperti video pembelajaran, gambar dan kertas buffalo bergambar dalam pembelajaran terdapat peningkatan pada aspek fisik motorik halus anak yaitu 12 anak berkembang sesuai harapan dalam kegiatan menggunting. Hal ini dapat dilihat dari hasil karya anak sudah rapi mengikuti garis, tidak robek dan tidak terpotong
Manfaat bagi Penulis:
1.Mendapatkan pengetahuan baru mengenai modul ajar yang holistik dan berpusat pada anak
2.Memberikan pemahaman bahwa kesiapan guru dalam menyiapkan bahan ajar sangat berdampak pada respon dan perkembangan kemampuan anak saat pembelajaran di berbagai aspek
3.Mendapatkan pelatihan dalam membuat kegiatan yang menarik bagi anak.
Â
DAFTAR PUSTAKA
Yan Yan Nurjani., Endah Jubaedah., Sri Nurjayati., dan Siti Aliyah. (2023). Upaya Mengembangkan Motorik Halus Anak Usia Dini Melalui Kegiatan Menggunting. Journal of S.P.O.R.T, Sport, Physical Education, Organization, Recreation, Training, Vol. 3, No.2
Lukman Hamid. (2020). Tahapan Menggunting Untuk Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Anak Usia Dini Kelompok Usia 4-6 Tahun. Jurnal Keislaman dan Pendidikan, Vol 1, No 1
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H