Mohon tunggu...
Ratna Atika Huwaida
Ratna Atika Huwaida Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

A learner

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Manfaatkan Potensi SDA Indonesia, Tim Cegah Abrasi Melakukan Perkuatan Tanah Pasir Menggunakan Karagenan Hasil Ekstraksi Alga Merah

19 Oktober 2023   16:00 Diperbarui: 19 Oktober 2023   16:03 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Tim Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) bidang Riset Eksakta IPB University yang dikenal sebagai Tim Cegah Abrasi merupakan sebuah tim penelitian yang bertujuan untuk memanfaatkan biopolimer karagenan dari alga merah (Eucheuma cottonii) sebagai metode perbaikan tanah pasir guna mencegah risiko abrasi pantai. Tim Cegah Abrasi terdiri dari lima mahasiswa IPB University, yaitu George Martinus, Ratna Atika Huwaida, Maulina Lamuse, dan Salsabila Putri Khoirunnisa yang merupakan mahasiswa Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan, serta Mauly Christy yang merupakan mahasiswa Departemen Biokimia. Tim Cegah Abrasi dibimbing oleh dosen pendamping, yaitu Dr. Eng. Heriansyah Putra, S.Pd., M.Eng.

Cegah Abrasi telah berhasil memanfaatkan tepung karagenan dari ekstraksi alga merah (Eucheuma cottonii) sebagai bahan untuk memperkuat struktur tanah pasir yang memiliki sifat mudah lepas jika diterjang oleh gelombang air. Parameter tanah, seperti kohesi dan sudut gesek internal diuji untuk mengevaluasi ketahanan geser pasir sebelum diberi perlakuan gelombang air, sedangkan parameter perubahan garis pantai dan durabilitas diuji pada pemodelan abrasi untuk mengevaluasi kekuatan pasir menahan abrasi yang diakibatkan oleh air laut. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi lebih lanjut mengenai peningkatan kekuatan struktur pasir dalam menahan dampak abrasi.

Cegah Abrasi menggunakan sampel pasir dari 3 lokasi pantai, yaitu Pantai Anyer, Pantai Carita, dan Pantai Ancol. Ketiga lokasi pantai dijadikan lokasi pengambilan sampel pasir karena memiliki riwayat abrasi yang beragam dari tingkat yang tinggi hingga kecil. Berdasarkan hasil uji karakteristik pada tiga lokasi, sampel pasir Anyer memiliki angka pori terbesar dan sudut gesek internal terkecil yang menunjukkan sampel pasir rentan terhadap ancaman abrasi sehingga perlu dilakukan penelitian terkait perkuatan struktur lebih lanjut. Cegah Abrasi menawarkan solusi perkuatan tanah menggunakan biopolimer karagenan yang diekstraksi dari alga merah. Proses ekstraksi dilakukan menggunakan 3 jenis basa alkali yaitu KOH, NaOH, dan Ca(OH)2 untuk mengetahui jenis basa yang paling efektif dalam ekstraksi ini. Karagenan berfungsi sebagai zat perekat yang dicampur dengan sampel pasir dan air sebagai pelarut. Penelitian dilakukan dengan pembuatan model abrasi dengan akuarium akrilik sehingga dapat mewakili kondisi sebenarnya di pantai.  Perkuatan pasir dengan penambahan karagenan terbukti dapat menurunkan 20,4% pasir yang hilang serta meminimalisir pengurangan garis pantai hingga 13,2%. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun