"Pertolongan Allah itu dekat." Pernyataan ini kerap kita dengar dalam ayat-ayat Al-Qur'an dan hadis. Namun, jika pertolongan-Nya benar dekat, apakah itu berarti kita cukup menunggu tanpa melakukan apa-apa, atau ada upaya yang perlu kita lakukan?
Jawaban: Dua-duanya.Â
Allah Swt. Maha Pengasih. Pertolongan-Nya bisa datang tanpa kita duga, tetapi sebagai hamba, kita juga diajarkan untuk menjemput pertolongan itu melalui usaha, doa, dan tawakal.
1. Pertolongan Datang dengan Izin-Nya
Ada situasi dalam hidup ketika kita merasa berada di jalan buntu. Saat itu, pertolongan Allah Swt. sering datang dari arah yang tidak terduga.
Misalnya, Anda sedang kesulitan membayar biaya sekolah anak, lalu seorang tetangga tiba-tiba menawarkan pekerjaan tambahan. Ini salah-satu bukti kasih sayang Allah Swt.
Sebagaimana firman-Nya:
"Dan Dia memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka." (QS.65:3).
Namun, meskipun Allah Swt. Maha Pemurah, kita tidak boleh hanya berpangku tangan.
2. Menjemput Pertolongan dengan Usaha
Usaha adalah bagian penting dari menjemput pertolongan Allah Swt. Sebagaimana seseorang yang lapar harus mencari makanan, kita pun harus berikhtiar dalam menghadapi persoalan hidup.
Jika sakit, carilah pengobatan yang sesuai. Jika terlilit utang, upayakan cara halal untuk melunasinya. Ketika hati merasa gelisah, mendekatlah kepada Allah Swt. melalui zikir, salat, dan introspeksi.
Rasulullah saw. mengingatkan pentingnya usaha dalam sabdanya:
"Ikatlah unta itu, lalu bertawakallah kepada Allah." (HR. Tirmidzi).
Ikhtiar adalah tanda kesungguhan kita sebagai hamba, sementara hasilnya kita pasrahkan sepenuhnya kepada Allah.
3. Bersabar dengan Berprasangka Baik
Menjemput pertolongan Allah tidak selalu instan. Kadang, hasil dari usaha kita memerlukan waktu. Dalam proses itu, kesabaran menjadi kunci.
Bersabar bukan berarti menyerah, tetapi tetap berikhtiar dengan penuh keyakinan bahwa Allah Swt. tidak pernah salah waktu. Segala sesuatu terjadi sesuai dengan rencana terbaik-Nya.
Bayangkan seekor bebek yang terlihat tenang mengapung di permukaan air. Jika dilihat lebih dekat, kakinya terus mengayuh tanpa henti di bawah permukaan. Itulah gambaran kesabaran seorang hamba Allah Swt. tenang di luar, tetapi penuh usaha di dalam.
Sebagaimana firman-Nya:
"Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan."Â (QS.94:6).
Keyakinan ini adalah bekal untuk tetap melangkah, meskipun jalan terasa berat.
Dua Sisi Pertolongan Allah Swt.
Pertolongan Allah Swt. dapat datang sendiri tanpa kita duga, tetapi kita juga memiliki kewajiban untuk menjemputnya melalui usaha, doa, dan kesabaran.
Yakinlah, Allah Swt. tidak pernah meninggalkan hamba yang berikhtiar dan bertawakal kepada-Nya. Sebagaimana seekor bebek yang akhirnya tiba di ujung danau, kita pun akan sampai pada pertolongan Allah jika tetap bergerak dengan sabar dan tekun.
Wallahu a'lam. (RK)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI