Mohon tunggu...
Rati Kumari
Rati Kumari Mohon Tunggu... An Author A Writerpreneur

Author, Writerpreneur, Proofreader, Cultural Ambassador of The Alpha E-Magazine, Love arts, singing, and learning any language.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Motivasi, Bro! Kunci Awal Buat Belajar Bahasa

16 Januari 2025   08:46 Diperbarui: 16 Januari 2025   11:51 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

Belajar bahasa itu kayak buka pintu ke dunia baru. Awalnya berat, tapi kalau udah terbuka, semuanya jadi lebih seru. Buat aku, belajar bahasa bukan cuma tentang hafalin kata atau tata bahasa, tapi soal menikmati prosesnya.

Waktu aku pertama kali belajar serius, ada dua hal yang bikin aku tambah semangat: motivasi dari diri sendiri dan dukungan dari orang sekitar. Yang paling berkesan, momen kecil bareng tetanggaku yang aku panggil Bude. Kebetulan beliau guru Bahasa Inggris.

Motivasi dari Orang Sekitar: Pujian yang Mengubah Segalanya

Aku inget zaman sekolah dulu . Waktu itu ada PR Bahasa Inggris, Conditional If, aku tanya ke Bude.

"Bude, bener enggak kalau aku nulis PR kayak gini?" tanyaku polos. Bude baca jawabanku sambil manggut-manggut, lalu senyum.

"Bagus, PR-mu benar! Kamu ini pinter belajar bahasa. Nurun dari ayahmu, ya?" katanya sambil bercanda.

Kalimat itu sederhana, tapi nempel terus di hatiku sampai sekarang. Rasanya seperti dapet dorongan besar untuk terus belajar. Apalagi, ayahku memang pandai bahasa. Aku jadi bangga dan mikir, "Kalau Ayah bisa, aku juga pasti bisa."

Motivasi dari Diri Sendiri: Prinsip yang Jadi Pegangan

Walau pujian itu jadi bahan bakar buatku, aku sadar satu hal: motivasi dari diri sendiri tetap yang paling kuat. Aku punya prinsip sederhana dan terus kupegang.

"The language that you master, is the language that you use."

Belajar bahasa itu kayak olahraga. Kalau enggak dipakai, ya, lupa. Jadi, aku selalu berusaha ngomong atau nulis, walaupun cuma sepatah dua patah kata. Awalnya, aku coba bikin kalimat pakai kata-kata dari kamus ayahku. Kadang lucu, karena aku enggak tahu kalau beberapa bahasa punya aturan feminin dan maskulin. Namun, justru dari situ aku belajar, trial and error.

Pengalaman Nyata: Dari Hotdog ke Kereta di Jerman

Salah satu momen yang bikin makin pede belajar bahasa adalah waktu aku order hotdog di Saarbrücken, Jerman. Aku cuma tahu sepatah dua patah kata bahasa Jerman, tapi aku coba aja ngomong, "Ein Hotdog, bitte." Penjualnya ngerti, aku senyum, selesai. Sesimpel itu, tapi rasanya kayak menang banyak.

Ada lagi waktu aku nunggu kereta di Saarbrücken Hauptbahnhof. Sambil nunggu balik ke Prancis, aku coba baca petunjuk kereta dalam bahasa Jerman. Enggak semuanya ngerti, tapi aku coba nyambungin dari kata yang aku tahu. Ternyata, belajar bahasa itu enggak harus nunggu sempurna. Pakai aja apa yang kamu tahu, sisanya belajar sambil jalan.

Target Kecil, Langkah Besar

Aku percaya belajar bahasa itu enggak perlu buru-buru. Pecah target jadi kecil-kecil. Misalnya, minggu ini belajar 5 kata baru. Minggu depan coba bikin kalimat pendek. Enggak usah takut salah. Yang penting konsisten dan nikmati prosesnya.

Nikmati Setiap Progres, Sekecil Apa pun

Waktu pertama kali berhasil nonton film favorit berbahasa Inggris tanpa subtitle, aku seneng banget. Rasanya kayak berhasil naik level. Progres kecil ini yang bikin aku terus semangat belajar. Jangan lupa rayain kemenangan kecilmu, Bro! Makan hotdog lagi, misalnya.

Pesan Aku Buat Kamu

Belajar bahasa itu tentang keberanian, bukan kesempurnaan. Enggak perlu takut salah atau nunggu jago. Pakai aja apa yang kamu tahu, meskipun cuma sedikit. Karena setiap kata yang kamu ucapkan, itu udah jadi langkah besar menuju lancar.

So, bahasa apa yang lagi kamu pelajari? Ingat, the language that you master, is the language that you use. Kalau aku bisa, kamu juga pasti bisa! Tunggu ceritaku berikutnya, ya. Terima kasih telah menyimak! See you later! (RK)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Jalan Braga Bandung, Ketika Bebas Kendaraan!

7 bulan yang lalu
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun