Mohon tunggu...
Rati Kumari
Rati Kumari Mohon Tunggu... Penulis - An Author A Writerpreneur

Author, Writerpreneur, Proofreader, Cultural Ambassador of The Alpha E-Magazine, Love arts, singing, and learning any language.

Selanjutnya

Tutup

Horor

Tersandera Keadaan

14 Januari 2025   18:52 Diperbarui: 15 Januari 2025   12:46 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Karim mencoba menguasai keadaan.

"Maaf, kami hanya mencari tempat berlindung. Kami tidak berniat mengganggu," ucapnya dengan suara gemetar. Namun, perempuan itu lenyap begitu saja meninggalkan udara lebih dingin.

Erika mulai merasakan hal aneh. Tubuhnya berat seperti ada sesuatu yang menahan. Saat dia menatap Karim, wajah pria itu perlahan berubah menjadi pucat.

Karim berteriak, "Sayang, lihat tanganmu!"

Di pergelangan tangan Erika, tanda hitam serupa lingkaran mulai terbentuk. Erika panik, mencoba menghapusnya, tetapi sia-sia.

"Mereka ingin kita!" Karim berseru. "Kita harus keluar sekarang!"

Mereka berlari menuju pintu keluar, tetapi pintu itu menjadi takbisa dibuka. Dinding rumah terasa hidup, seperti mengurung mereka di dalam. Suara tangisan anak-anak mulai terdengar, disusul suara langkah kaki mendekat.

"Ini jebakan." Erika berbisik ketakutan. "Rumah ini tidak mau kita pergi."

Karim menemukan jendela kecil yang terlihat rapuh. Dengan sisa tenaga, dia memecahkannya dan menarik Erika keluar. Saat mereka berhasil melompat, rumah itu mulai bergetar seperti mengamuk.

Namun, saat mereka menoleh, rumah itu hilang begitu saja, hanya menyisakan tanah kosong yang basah. Mereka berlari tanpa henti hingga bertemu seorang warga desa.

"Kalian beruntung keluar hidup-hidup," kata warga itu setelah mendengar cerita mereka. "Rumah itu muncul setiap malam bulan purnama, menjebak siapa pun yang masuk. Tidak semua orang bisa kabur."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun