Mohon tunggu...
Rati Kumari
Rati Kumari Mohon Tunggu... Penulis - An Author A Writerpreneur

Author, Writerpreneur, Proofreader, Cultural Ambassador of The Alpha E-Magazine, Love arts, singing, and learning any language.

Selanjutnya

Tutup

Book

Terbang Bersama di Parade Peluncuran 6 Buku Filmis Elang Nuswantara

19 Oktober 2023   10:45 Diperbarui: 19 Oktober 2023   11:24 282
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Courtesy: Elang Nuswantara

Acara bertempat di Auditorium Perpustakaan Nasional, bertabur hadiah dan diramaikan dengan bazar beragam produk para creativepreneur. Sembari menanti acara dimulai, tampak hidup dengan penayangan beragam book trailer dari 6 buku yang akan diluncurkan di layar yang berada di panggung acara dengan ukuran 19x6 meter. Tentu saja hal ini menjadi sajian yang menarik dan amunisi ampuh memikat para tamu yang mulai berdatangan dari berbagai kota.

Tercatat, penulis Elang Nuswantara yang hadir berasal dari Malang, Surabaya, Sidoarjo, Lamongan, Solo, Semarang, Belitung, Kuningan, Bandung, Tasikmalaya, Sukabumi, dan Jabodetabek. Registrasi yang berlangsung mulai pukul 08.00 WIB berlangsung lancar hingga acara bisa dibuka pada pukul 09.15 WIB dengan pembawa acara Eka Dhinie.

Lagu Indonesia Raya 3 Stanza pun bergema di ruangan teater bernuansa merah, biru, dan ungu, dipimpin oleh Novi Herdiani. Dilanjutkan dengan doa bersama, dan tarian Sunda berjudul "Jalatunda" oleh Maulidini Rizki Aulia. Tarian ini sebagai pengumpul atmosfer harapan kasih-Nya. Jala adalah jaring. Tunda adalah tertunda. Makna besarnya menghilangkan segala kegagalan dan mewujudkan impian yang tertunda sekian lama. Kemudian acara mengalir ke laporan Rati Kumari sebagai ketua panitia dan penyerahan tanda kasih, kejutan dari Elang Nuswantara untuk Kirana Kejora yang membuat hadirin sejenak terpaku diam, karena ada tangis haru di panggung, antara pengampu "galak" dengan sang ketua panitia.

Adegan penuh haru itu tak berlangsung lama. Disambung genderang tabuhan Perkusi Dol Madina yang rancak bana, menggaungkan cinta kasih-Nya pada semua hadirin dengan gebukan alat musik berbahan kulit, penuh spirit dimainkan 8 musisi Sofyan Corp. Sesi pembukaan yang memukau, tentu tidak disangka para hadirin yang kebanyakan berpikir, acara peluncuran buku pasti senyap.

Tampak persiapan panitia dengan rangkaian acara yang cukup rapi, lengkap dengan alur sedemikian dinamis, membuat para tamu terkesan menghadiri sebuah perhelatan agung sebuah buku.

Setelah dihibur dengan rupa-rupa tampilan elok, tiba sesi sambutan, dengan para narasumber yang tak kalah kuat isinya. Semua mata tertuju ke panggung, karena banyak informasi dan ilmu baru yang inovatif dari para narasumber.

Alur acara yang mulai serius, dirajut dengan penayangan video klip Lakaran Rahsa, sebuah puisi karya Christine Mayavani yang dibawakan Kirana Kejora dengan suara latar berjudul sama. Puisi yang mengandung banyak diksi dari bahasa Sansekerta ini sebenarnya adaptasi lirik salah satu OST Novel Seruni Niskala karya Hedy Rahadian dan Kirana Kejora.

Menuju acara puncak, peluncuran buku dan gelar wicara (talkshow), para hadirin dimanjakan oleh penayangan video klip Sejarah Elang Nuswantara, dari awal kelahiran, 14 Maret 2022 sampai saat ini, telah menghasilkan 11 buku berbasis kearifan lokal Nuswantara. Video klip yang cukup sinematik dengan suara latar penuh spirit, membuat mata sulit berkedip.

Cukup 2 menit penayangan video klip sebagai pembuka gelar wicara yang digawangi Kirana Kejora, mengajak wakil dari masing-masing pasukan. Elang Biru Bantala ada Lemuel Matthew Malcolm Elia, Raniah Hayatunnada, Tisnawati Simowibowo, dan Ketua Ibu-Ibu Doyan Nulis Widyanti Yuliandari. Elang Kembara Ayah dan Sahabat diwakili Utrujah Alesha dan Rizanti Kadarsan. Sementara Elang Merah Savana diwakili Nenny Makmun dan Kallea Dinata. Penekanan gelar wicara tersebut lebih ke motivasi dan proses kreatif menulis, serta harapan ke depan pencapaian buku.

Setelah 1 jam gelar wicara berjalan, acara pun menuju puncak peluncuran, ditandai dengan foto semua penulis bersama para tamu VIP. Panggung pun riuh penuh kegembiraan menerbangkan karya sepenuh rasa.

Buku adalah kesaksian para penulisnya. Tak mudah menuliskan kisah yang didapat di jalan lewat perenungan panjang. Menulis, sejatinya menyaksikan perjalanan diri sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun