Mohon tunggu...
ratika moci
ratika moci Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Stop Kekerasan terhadap Anak

17 Maret 2016   21:04 Diperbarui: 18 Maret 2016   08:38 669
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penanganan untuk anak korban pelecehan dilakukan bukan bertujuan agar anak lupa bahwa ia pernah mengalami hal tersebut, melainkan agar anak tetap dapat beraktivitas sesuai dengan usia dan kemampuannya, meskipun ia masih mengingat peristiwa pelecehan yang ia alami. Faktor yang berperan penting dalam proses pemulihan adalah dukungan yang diberikan oleh lingkungan sosial. Seperti lingkungan keluarga, lingkungan sekolah maupun lingkungan masyarakat harus dapat merangkul serta mengobati segala trauma dan dampak fisik yang anak tersebut dapatkan sehingga anak yang memiliki trauma dapat pulih dengan berjalannya waktu. Dan peran aktif dari pemerintah yang harus secara tegas dan cepat dalam mengantisipasi dan menanggani masalah kekerasan terhadap anak.

Dimana, mungkin perlu adanya banyak sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya seks education. Sehingga masyarakat mengetahui dan dapat mengantisipsi terjadinya pelecehan seksual, orang tua palingberperan penting bagi anak dimana orang tua bisa memupuk pemahaman kepada anak seperti:

1. Tumbuhkan keberanian pada anak agar anak tidak takut.

2. Memberikan pakaian yang tidak terlalu terbuka agar tidak memancing keinginan dari pelaku seksual untuk berbuat jahat.

3. Memperkenalkan fungsi organ intim agar anak paham dan mengetahui apa yang harus dijaga.

4. Mengajarkan nilai-nilai agama agar terpupuk didlm hatinya akan nilai-nilai agama.

5. Jalin komunikasi dengan anak agar memudahkan orang tuan mengontrol.

lalu selanjutnya pemerintah harus lebih tegas dalam memberikan sangsi kepada para pelaku agar tidak ada lagi penindasan, pelecehan dan kekerasan terhadap anak agar masa depan anak sebagai calon generasi bangsa dimasa yang akan datang tidak terampas haknya.

 

“Anak adalah titipan tuhan yang tak berdosa anak bukan untuk di tindas bukan untuk dirampas hak dan masa depannya”(ratika,2016)

Refrensi:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun