Mohon tunggu...
Ratih Purnamasari
Ratih Purnamasari Mohon Tunggu... Konsultan - Tata Kota

Engineer | r.purnamasari16@gmail.com | Ratih antusias pada isu perkotaan, lingkungan, kebencanaan, smart city, blockchain dan big data. Sebagiaan ide dirangkum di mimpikota.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Mengembangkan Desa Inkubator, Mari Awali dengan Basis Data Desa

16 Februari 2020   06:42 Diperbarui: 16 Februari 2020   09:58 3153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tempelate Rencana Strategis Pengembangan Desa Tematik. (Dok.Pribadi)

Sebut saja cerita sukses itu diawali di Warung Kopi Klotok. 

Warung Kopi Klotok ini berada di Kabupaten Sleman tepatnya di Binangun, Kecamatan Pakem Kabupaten Sleman. Lokasinya memang cukup dekat lembah Merapi dan karena berada di Utara Kabupaten Sleman dengan topografi yang lebih tinggi dibanding daerah sekitarnya, membuat suasana di wilayah utara cenderung sejuk dan udaranya lebih segar.

Dari info teman-teman saya sebelumnya, pengunjung di warung Kopi Klotok ini sangat ramai sehingga disarankan agar datang agak pagi agar tidak ikut dalam antrian panjang yang sering mengular. 

Ternyata benar, meski menurut saya saat itu sudah tiba cukup pagi, pukul 08.00 namun halaman parkir di Warung Kopi Klotok ini sudah penuh dengan plat nomor kendaraan dari berbagai daerah. 

Saya pun akhirnya mengalami antrian panjang mengular itu ketika memutuskan untuk menambah porsi nasi.

Yang menarik dari Warung Kopi Klotok adalah, menu yang disajikan bukan makanan-makanan layaknya yang ada di restoran bergengsi dengan harga selangit. 

Makanan yang dijual di Kopi Klotok berupa menu rumahan seperti ikan pindang, sego megono, sayur lodeh dan menu tradisional lainnya. Makanan ini disajikan langsung dari dapur yang mengepul menggunakan tungku dan kompor gas.

Jadi begitu pengunjung masuk di pintu utama bagian depan, aroma khas makanan tradisional dengan puluhan tandan pisang yang digantung menjadi ambience awal yang sangat khas. 

Khas di sini karena ambience yang diciptakan adalah sesuatu yang sudah sangat jarang kita temukan di warung manapun di pusat kota. Jadi kalau boleh saya menyebutnya, ini adalah warung makan bertradisi dengan cita rasa ngangeni.

Juga dari teman saya, akhirnya saya diceritakan bahwa yang mengelola makanan di warung makan di Kopi Klotok adalah warga setempat, bahkan hingga tukang parkir dan keamanan juga dikelola masyarakat setempat. Konsep-konsep kebersamaan seperti ini selalu membuat saya terkagum-kagum.

Alasannya saya tidak melihat adanya kompetisi untuk maju sendiri atau kaya sendiri dengan mengeruk sumberdaya desa misalnya. Melainkan prinsip gotong royong membangun ekonomi bersama seperti ini adalah kekuatan penting yang membangkitkan perekonomian desa secara umum dan juga orang per orang secara khusus.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun