Memajukan perairan Indonesia terutama di Papua sebenarnya cukup prospektif, terlebih saat ini Indonesia termasuk dalam negara anggota IORA (Indian Ocean Rim Association). Selama dua tahun untuk periode 2015-2017 Indonesia memegang peranan sebagai Wakil Ketua yang membawa misi besar “Strengthening Maritime Cooperation in a Peaceful and Stable Indian Ocean"yakni kerjasama penguatan keamanan dan perdamaian di kawasan perairan Samudera Hindia.
Potensi wilayah dan letak geografis Papua yang sangat strategis akan membutuhkan dukungan pembangunan telekomunikasi. Sektor unggulan yang sangat menjanjikan adalah pariwisata dan usaha penunjangnya. Keberhasilan pengelolaan pariwisata Raja Ampat menjadi destinasi wisata internasional sangat terbantu dengan promosi cetak dan digital yang memanfaatkan teknologi telekomunikasi.
Setelah ditetapkan sebagai Kawasan Strategis Pariwisata Nasional, pengembangan pariwisata di Papua kelak tidak hanya berpusat pada satu titik saja seperti Raja Ampat. Kekuatan nilai-nilai religi dan kekayaan budayanya bisa menjadi jenis wisata baru yang cukup prospek dibangun dan menjadi citra orang Papua. Namun perlu inovasi untuk mempopulerkan kekayaan budaya dan nilai-nilai tradisi orang-orang Papua dengan memanfaatkan teknologi digital dan jaringan telekomunikasi.
Bagian-bagian usaha wisata yang bersinggungan dengan kebutuhan jaringan teknologi informasi adalah pembuatan website pariwisata, website biro perjalanan, informasi penerbangan dan pemasaran produk-produk lokal. Di Kabupaten Teluk Wondama misalnya, daerah ini memliki souvenir buatan tangan yang cukup layak di jual atau diproduksi massal tapi terkendala di pemasaran. Mace-mace penggiat usaha kerajinan tangan tidak berani membuat souvenir jumlah besar karena bingung mau dijual kemana, sementara mereka hanya bergantung dari kunjungan wisatawan yang kebetulan lewat di depan kiosnya.
Selain pariwisata, sektor perikanan di Papua khususnya di Kabupaten Teluk Wondama juga tidak kalah bersaing dengan hasil laut provinsi lain. Sayangnya potensi perikanan mereka belum dikelola sebagai industri olahan, sehingga hasil tangkapan lebih banyak digunakan untuk konsumsi rumah tangga dan rumah-rumah makan. Disini peran teknologi komunikasi dan informasi sangat berperan penting. Bagaimana caranya membuka pemikiran penduduk setempat dengan mengadakan pelatihan UMKM sambil menyaksikan proses pengolahan hasil laut dari chanel Youtube. Umumnya pelatihan UMKM akan sangat menarik jika didukung dengan visualisasi yang menarik.
Setelah mereka sudah cukup akrab dengan teknologi informasi, saatnya peran pemerintah daerah merespon usaha kerajinan yang dihasilkan penduduk setempat. Pemerintah bekerja sama dalam bentuk MoU dengan lembaga, akademisi, kampus, pengusaha/asoasiasi biro perjalanan, usaha kreatif dan hotel-hotel di provinsi untuk pengenalan produk khas daerahnya. Bentuk kerjasamanya seperti memamerkan produk lokal baik itu souvenir dan pangan olahan di website resmi para pengusaha biro perjalanan, maupun asosiasi perhotelan setingkat provinsi bahkan nasional.
Dari sisi atraksi wisata, juga perlu didukung dengan teknologi informasi komunikasi. Informasi penyelenggaran festival tahunan, dan event wisata bulanan harus bisa diakses melalui website resmi pemerintah setempat. Dukungan lain seperti pembangunan menara BTS (Base Transceiver Station) juga diperlukan, apalagi setelah ditetapkan sebagai daerah tujuan wisata. Kekuatan jaringan telekomunikasi tentu menjadi nilai tambah, misalnya updateevent pariwisata secara live streaming sehingga dapat langsung disebar di media sosial seperti Twitter.
Sebenarnya, secara keseluruhan penduduk Papua sendiri sudah siap menyambut pembangunan dalam bentuk apapun sepanjang tidak melanggar hukum adat dan menerobos tanah ulayat mereka. Disamping itu, mereka harus dilibatkan dan tidak hanya jadi penonton atas pengelolaan wisata dan perikanan yang sama sekali tidak pernah mereka nikmati. Jika komitmen tersebut bisa dijaga seluruh stakeholdermaka saya percaya bahwa ke depan, tanah Papua ini akan benar-benar menjadi Cahaya Dari Timur Indonesia.
***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H