Mohon tunggu...
Ratih Purnamasari
Ratih Purnamasari Mohon Tunggu... Konsultan - Tata Kota

Engineer | r.purnamasari16@gmail.com | Ratih antusias pada isu perkotaan, lingkungan, kebencanaan, smart city, blockchain dan big data. Sebagiaan ide dirangkum di mimpikota.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Lompatan Jauh Tata Kota Singapura

25 Januari 2014   00:58 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:29 319
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kota Singapura adalah kota serba teratur, jangan berpikir akan menemukan pedagang kaki lima di sepanjang jalan. Kota Singapura ditata agar warga kota nyaman berjalan kaki di kawasan wisata. Transportasi umum seperti BRTnya (Bus Rapid Transit) juga sangat bersih, aman dan nyaman.

Salah satu faktor yang menyebabkan tata kota Singapura berjalan sesuai dengan rencana adalah, kota Singapuraa menerapkan aturan ZR (Zoning Regulation). Zoning Regulation atau peraturan zonasi, adalah turunan dari Rencana Detail Tata Ruang. Peraturan zonasi mengatur pemanfaatan lahan dalam satu kawasan dalam aturan yang sangat rigid.

Singapura terlihat begitu mudah mengatur dan menata kotanya, karena tanah di Singapura merupakan milik pemerintah. Saya mengunjungi salah satu galeri kota di Singapura yakni Urban Redevelopment Autorhity (URA), lembaga inilah yang merencanakan pembangunan kota di Singapura.

Urban Redevelopment Authority inilah yang mengawasi pembangunan di Singapura. Mereka sudah memiliki rencana pembangunan kota dalam bentuk maket, dan rencana tersebut sesuai dengan kenyataan di lapangan. Mereka tidak hanya mengatur apa yang boleh dibangun, melainkan ketinggian bangunan hingga ketentuan penyediaan taman (halaman hijau) sudah ditetapkan oleh pemerintah.

[caption id="attachment_317999" align="aligncenter" width="491" caption="Rencana Kota Singapura dalam Bentuk Maket"]

1390585295325795210
1390585295325795210
[/caption]

Setelah melakukan perjalanan seharian, rombongan kami menuju wisata patung. Saya menyebutnya hanya wisata patung karena patung inilah yang menjadi daya tarik bagi wisman untuk berfoto. Patung singa Merlion ini adalah landmark Singapura, sangat cerdas menciptakan patung menjadi landmark kota, sama seperti tugu Yogykarta. Wisatawan tak henti-hentinya berdatangan di tempat ini, ada-ada saja kebutuhan wisata manusia.

Dalam perjalanan pulang, saya membayangkan kota lain di Indonesia, ada apa dengan kota di Indonesia? pembangunan justru mengantar kota-kota kita ke masalah degradasi lingkungan. Seperti apa lompatan pembangunan di Singapura sehingga kota itu berada di tahapan sebagai kota lestari?. Dalam proses menuju tahapan lestari tersebut apakah Singapura dan kota maju lainnya di dunia mengalami fase degradasi lingkungan seperti Indonesia sebelum menjadi kota lestari seperti sekarang?

Tidak salah jika dikatakan Cities are Cancers, kota adalah kanker, apabila pembangunan kota kita tidak menuju pada tahap lestari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun