Kota Singapura adalah kota serba teratur, jangan berpikir akan menemukan pedagang kaki lima di sepanjang jalan. Kota Singapura ditata agar warga kota nyaman berjalan kaki di kawasan wisata. Transportasi umum seperti BRTnya (Bus Rapid Transit) juga sangat bersih, aman dan nyaman.
Salah satu faktor yang menyebabkan tata kota Singapura berjalan sesuai dengan rencana adalah, kota Singapuraa menerapkan aturan ZR (Zoning Regulation). Zoning Regulation atau peraturan zonasi, adalah turunan dari Rencana Detail Tata Ruang. Peraturan zonasi mengatur pemanfaatan lahan dalam satu kawasan dalam aturan yang sangat rigid.
Singapura terlihat begitu mudah mengatur dan menata kotanya, karena tanah di Singapura merupakan milik pemerintah. Saya mengunjungi salah satu galeri kota di Singapura yakni Urban Redevelopment Autorhity (URA), lembaga inilah yang merencanakan pembangunan kota di Singapura.
Urban Redevelopment Authority inilah yang mengawasi pembangunan di Singapura. Mereka sudah memiliki rencana pembangunan kota dalam bentuk maket, dan rencana tersebut sesuai dengan kenyataan di lapangan. Mereka tidak hanya mengatur apa yang boleh dibangun, melainkan ketinggian bangunan hingga ketentuan penyediaan taman (halaman hijau) sudah ditetapkan oleh pemerintah.
[caption id="attachment_317999" align="aligncenter" width="491" caption="Rencana Kota Singapura dalam Bentuk Maket"]
![1390585295325795210](https://assets.kompasiana.com/statics/crawl/552cd3606ea8340f428b456a.jpeg?t=o&v=555)
Setelah melakukan perjalanan seharian, rombongan kami menuju wisata patung. Saya menyebutnya hanya wisata patung karena patung inilah yang menjadi daya tarik bagi wisman untuk berfoto. Patung singa Merlion ini adalah landmark Singapura, sangat cerdas menciptakan patung menjadi landmark kota, sama seperti tugu Yogykarta. Wisatawan tak henti-hentinya berdatangan di tempat ini, ada-ada saja kebutuhan wisata manusia.
Dalam perjalanan pulang, saya membayangkan kota lain di Indonesia, ada apa dengan kota di Indonesia? pembangunan justru mengantar kota-kota kita ke masalah degradasi lingkungan. Seperti apa lompatan pembangunan di Singapura sehingga kota itu berada di tahapan sebagai kota lestari?. Dalam proses menuju tahapan lestari tersebut apakah Singapura dan kota maju lainnya di dunia mengalami fase degradasi lingkungan seperti Indonesia sebelum menjadi kota lestari seperti sekarang?
Tidak salah jika dikatakan Cities are Cancers, kota adalah kanker, apabila pembangunan kota kita tidak menuju pada tahap lestari.