Mohon tunggu...
Ratih Purnamasari
Ratih Purnamasari Mohon Tunggu... Konsultan - Tata Kota

Engineer | r.purnamasari16@gmail.com | Ratih antusias pada isu perkotaan, lingkungan, kebencanaan, smart city, blockchain dan big data. Sebagiaan ide dirangkum di mimpikota.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Dinding-dinding Cilliwung

26 September 2014   04:23 Diperbarui: 17 Juni 2015   23:29 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kurampungkan Do’a malam ini

berharap mimipi tak segera usai

Ku takut esok hari kembali

Arus-arus sungai menghempas rumah ini

Peluh di udara membangunkanku

Getar dinding ini menggetarkan badanku

Jariku menari, menggapai dinding pintu

Jauh, terasa jauh kugapai pintu itu

Sayup-sayup kudengar suara anakku

Bicalaralah nak, ayah tidak mendengar suaramu

Jangan ragu anakku, kencangkan suaramu

Wakil kita di “Subroto” butuh tangisanmu

Ayah, ayah, air,air,air itu membawaku..

Anakku..oh Tolong jangan bawa anakku

Ternyata aku tidak bermimpi, Ciliwung marah padaku

Stop! hentikan ini Tuhan, selamatkan anakku

Aku mengacau dalam mimpi

Ciliwung menyiksa kami

Tak bosankah Engkau Tuhan?

Selalu menguji hidupku yang hina ini

Dendam membara semakin memenuhi dadaku

Dimana Tuhanku, anakku ditimang air Ciliwung

Tak ada yang menolongku malam ini

Aku sedih, Aku miskin, Aku kecewa

Ciliwung merobohkan surga kami

Bertahanlah anakku, segera kita berjumpa di hilir

Esok tinggal menagih janji wakil dari “Subroto”

Sebelum ditendang ke langit Tuhan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun