Mohon tunggu...
Ratih Saraswati
Ratih Saraswati Mohon Tunggu... -

Jurnalistik Atma Jaya Yogyakarta 2012

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Menyingkap Sejarah Jurnalisme Online

12 Maret 2016   17:48 Diperbarui: 18 Maret 2016   13:12 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Pada tahun 2007, bulan September, Situs Jurnalisme menjauh dari berita berbasis langganan. Periklanan dipandang sebagai satu-satunya model pendanaan yang bisa diterapkan.

Tahun 2008, "Sebagai kategori, situs Web berita tampaknya jatuh karena finansial. Mereka tidak tumbuh dalam pendapatan iklan secepat  tujuan Internet jenis lainnya. Dan angka-angka ini tidak mencakup sumber pendapatan paling penting, pencarian, di mana berita adalahpemain yang relatif kecil.

Internet adalah sebuah jaringan komputer.  World Wide Web, dibuat pada tahun 1990 ketika Inggris Tim Berners-Lee dan rekan-rekannya di Pusat Eropa untuk Fisika Partikel mengembangkan bahasa komputer yang memungkinkan pengguna untuk menavigasi dengan mengklik kata-kata yang digarisbawahi yang disebut link. Bahasa adalah Hyper Text Markup Language. Web adalah tempat di mana orang melakukan hal-hal seperti, membeli tiket maskapai penerbangan, mencari resep, membaca tentang penyakit, membaca dan berinteraksi dengan berita, membeli komputer, mendengarkan radio dan lainnya.

Yang membuat Web berbeda adalah :

1. Kapasitas. space hampir tak terbatas, hanya dibatasi oleh keputusan manusia dan server berkapasitas tinggi
 2. Keluwesan. kata-kata, gambar, audio, video, grafis
 3. Kesegeraan. Informasi sebagai peristiwa yang terungkap. Seperti peristiwa 11 September tsunami, angin topan. Luasnya, atau perluasan (beberapa sudut dengan topik yang sama). Kedalaman (kualitas dan kedalaman informasi tentang cerita individu).
 4. Keabadian. Tidak ada yang perlu dihilangkan
 5. Interaktivitas. channel umpan balik, link email, forum, jajak pendapat.

Kesimpulan
 1. layanan online harus secara pribadi berguna
 - Popularitas dari email dan mesin pencari
 2. Interaktivitas merupakan elemen kunci
 - kelemahan media tradisional, tetapi tidak untuk jurnalisme online
 3. Konten harus bebas kecuali sangat khusus
 - Wall Street Journal menjual langganan
 - Ebay membuat komisi
 - Lapisan kedua (halaman 2) ke espn.com
 - situs dewasa menghasilkan uang
 4. uang tidak dalam teknologi tapi dalam pemrograman
 - Pengiklan akan membayar uang jika penonton yang ada disana untuk konten

Ringkasnya

Akar dari WWW kembali ke tiga dekade, seperti kebanyakan penemuan, WWWadalah lbih seperti evolusi dari sebuah penemuan. Teletext, videoteks, BBS, WWW memberikan wartawan cara baru, unik dan interaktif untuk bercerita.

 

Sejarah Jurnalisme Online di Indonesia

Generasi pertama masuknya Internet di Indonesia pada tahun 1990-an.  Awalnya adalah proyek hobi dari sejumlah orang yang tertarik membangun jaringan  komputer. Rahmat M. Samik-Ibrahim, Suryono Adisoemarta, Muhammad Ihsan, Robby Soebiakto, Putu Surya, Firman Siregar, Adi Indrayanto, Onno W. Purbo adalah nama-nama yang kerap disebut di awal sejarah internet di negeri ini. Wabah internet mulai mengemuka di publik saat jasa layanan internet komersil pertama yaitu Indonet berdiri pada 1994. Selanjutnya, tidak ada catatan yang akurat sejauh ini mengenai situs pertama Indonesia yang tayang di dunia maya. Catatan tentang media pertama yang hadir di internet jauh lebih pasti yaitu Republika Online (www.republika.co.id) yang tayang perdana pada 17 Agustus 1994, satu tahun setelah Harian Republika terbit. Berikutnya, pada 1996 awak tempo yang “menganggur”karena majalah mereka dibredel rezim orde baru pada 1994 mendirikan tempointeraktif. com (sekarang www.tempo.co). Bisnis Indonesia juga meluncurkan situsnya pada 2 September 1996. Selanjutnya, jauh dari Jakarta, pada 11 Juli 1997, Harian Waspada di Sumatera Utara meluncurkan Waspada Online (www.waspada.co.id). Tak lama setelah Waspada Online, muncul Kompas Online (www.kompas.com) pada 22 Agustus 1997. Merekalah generasi pertama media online di Indonesia. Kontennya hanya memindahkan halaman edisi cetak ke internet, kecuali tempointeraktif yang tidak lagi memiliki edisi cetak. Pada tahun-tahun ini berita-berita yang tayang di situs-situs media online itu bersifat statis. Internet pun belum begitu populer di tanah air. Selain itu, situs-situs berita itu belum berorientasi bisnis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun