Dalam era globalisasi yang semakin erat, perdagangan internasional memegang peran penting dalam membangun hubungan antarnegara. Selain mempengaruhi sektor ekonomi, perdagangan internasional juga berdampak pada isu-isu hak asasi manusia (HAM). Dalam hal ini, teori liberalisme menawarkan perspektif yang menarik.
 Liberalisme menitikberatkan pada kebebasan individu, kerja sama antarnegara, serta peran penting institusi global untuk menjaga keseimbangan. Nah artikel ini akan mengulas bagaimana teori liberalisme melihat keterkaitan antara HAM dan perdagangan internasional, serta peran sistem global dalam menjamin keduanya dapat berjalan beriringan.
Kebebasan dalam PerdaganganÂ
Liberalisme percaya bahwa kebebasan adalah kunci dalam setiap hubungan antarnegara, termasuk perdagangan. Menurut teori ini, negara-negara didorong untuk mengadopsi perdagangan bebas karena kebebasan ekonomi dianggap sebagai cara untuk mendorong kemajuan bersama.Â
Semakin bebas sebuah negara berdagang, semakin besar peluang bagi masyarakatnya untuk menikmati kesejahteraan yang lebih baik. Hal ini juga mendukung perlindungan hak asasi manusia.
Mengapa demikian? Karena dalam sistem yang lebih terbuka dan transparan, individu memiliki lebih banyak kesempatan untuk mengatur masa depannya sendiri. Perdagangan internasional memungkinkan negara-negara untuk berinteraksi, membangun hubungan yang damai, dan mengurangi kemungkinan terjadinya konflik.
 Ketika ekonomi semakin terhubung, negara-negara akan saling terikat satu sama lain, sehingga perang atau konflik besar menjadi lebih sulit terjadi. Dalam hal ini, liberalisme berpendapat bahwa perdagangan bebas bisa menjaga perdamaian dan stabilitas dunia.
Kaitan HAM dalam Perdagangan Internasional
Meskipun liberalisme mendukung perdagangan bebas, ada satu pertanyaan penting.yang muncul, yaitu bagaimana perdagangan internasional bisa memengaruhi hak asasi manusia? Karena di satu sisi, perdagangan internasional bisa membuka peluang ekonomi serta menciptakan lapangan kerja, yang akan  membuat kualitas hidup di berbagai negara meningkat.Â
Namun, di sisi lain, jika perdagangan bebas tidak diatur dengan baik, hal ini bisa menyebabkan pelanggaran hak asasi manusia, seperti eksploitasi tenaga kerja atau kerusakan lingkungan yang tidak terlindungi.
Teori liberalisme berpendapat bahwa lembaga internasional seperti PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) dan (WTO) (organisasi perdagangan dunia) memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan ini. Lembaga-lembaga tersebut bertugas memastikan perdagangan internasional berlangsung sesuai dengan aturan yang melindungi hak-hak dasar manusia.Â