Prinsip-prinsip keuangan sejatinya tidak pernah berubah sejak dulu. 'Hemat Pangkal Kaya' adalah hal yang biasa dan selalu kita dengar sejak kecil. Tapi seiring bertambahnya usia dan bertambahnya penghasilan, sebagian besar orang bukan semakin hemat dan mulai menabung untuk masa depan melainkan semakin boros.
Ya.. Seperti yang kita ketahui, pada umumnya, generasi millennial ketika memiliki penghasilan yang sedikit meningkat, gaya hidup mereka juga meningkat. Sayangnya penghasilan mereka sangat tidak seimbang dengan gaya hidup yang mereka pilih. Gaji atau penghasilan yang naiknya tak seberapa, tapi gaya hidup justru melonjak drastis.
Mulai dari butuh gadget yang lebih kece, tempat  nongkrong yang beken, tempat ngopi yang bisa santai-santai, hingga pakaian dan barang branded lainnya.
Gaji atau penghasilan yang bertambah seolah-olah malah seperti berkurang. Tekor, banyak nombok sana sini. Kita bahkan sudah mulai sulit membedakan mana yang kebutuhan mana yang hanya sekedar keinginan. Kenapa? Karena biasanya jika sudah ingin, maka ada saja caranya untuk menghubung-hubungkan dengan kebutuhan. Seolah-olah apa yang diinginkan adalah sesuatu yang urgent.
Adakah diantara teman-teman sekalian yang merasakan hal seperti di atas? Jujur, saya sendiri merasakannya. Saya di usia yang tidak bisa lagi dibilang remaja, seharusnya sudah mulai memikirkan tabungan untuk masa depan.Â
Tapi saat tanggal yang ditunggu-tunggi tiba alias gajian, tiba-tiba ada saja hal yang membuat saya menjadi boros. Semacam pengeluaran yang tak terduga. Saking tak terduganya, hari ini gajian, lusa sudah kembali menunggu gajian.
Ibarat kata, gajian datang mengucapkan Salam, pergi tanpa salam. Tiba-tiba ludes begitu saja. Lalu baru berpikir, "koq sudah habis saja ya? Perasaan ga beli apa-apa". Ya, memang seperti itu nyatanya. Jika tak pintar-pintar dalam mengelola keuangan, penghasilan yang kita dapatkan hanya akan menjadi sampah, terbuang begitu saja tanpa tahu kemana perginya.
Menyadari kelemahan saya dalam mengelola keuangan ini, maka ketika teman-teman dari Komunitas Blogger Jakarta menginformasikan bahwa akan mengikuti event mengenai Planning Financial, saya sangat antusias. Tanpa berpikir ini-itu saya langsung mendaftarkan diri sebagai salah satu peserta yang hadir.
Melihat dari temanya, sudah pasti Sharing Session kali ini sangat cocok untuk Generasi X yang sangat amatir bahkan tidak tahu bagaimana mengelola keuangan mereka.
Acara di mulai pukul 16.00 di Rooftop Restaurant Cordela Norwood Hotel. Suasana sore yang sejuk dan sepoi-sepoi sangat pas untuk ngabuburit menunggu bedug magrib sambil mendengarkan macam-macam Tips dan ilmu yang diberikan oleh para pemateri.
Pemateri pertama adalah Bapak Budi Raharjo, seorang Direktur dan Senior Partner Oneshildt Financial Planning. Gaya yang masih seperti anak muda memberikan kesan santai dan asik saat beliau sedang memberikan materi sharing.
Sesuai yang disampaikan oleh Beliau, terdapat 5 Kecerdasan Financial Planning yang dapat membantu kita dalam mengelola keuangan, yaitu :
1. Kecerdasan Menghasilkan Uang.
Disini kita dituntut untuk bisa jeli dalam melihat setiap peluang yang dapat menambah penghasilan kita. Jika biasanya kita hanya mengharapkan gaji bulanan dari kantor, maka kita harus bisa mencari celah agar dapat menghasilkan uang dari hal lain. Tentunya dengan cara yang benar yah, Guys.
Pada dasarnya penghasilan dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu penghasilan aktif dan penghasilan pasif. Simpelnya, pendapatan aktif adalah pendapatan yang berasal dari hasil kerja sehari-hari, misalnya gaji / upah yang kita terima sebagai karyawan. Sementara pendapatan pasif merupakan pendapatan yang berasal dari bisnis yang kita miliki, seperti menyewakan rumah dll.
2. Kecerdasan Mengalokasikan Keuangan
Adalah bagaimana cara kita untuk bisa mengalokasikan penghasilan yang kita miliki. Kita harus bisa membedakan mana yang merupakan kebutuhan dan mana yang hanya sekedar keinginan. Bagaimanapun, prioritaskan yang menjadi kebutuhan. Jangan sampai penghasilan hanya dihabiskan untuk keinginan, tapi harus pinjam sana-sini untuk menutupi kebutuhan. Jangan sampai penghasilan kita hanya Cash-Flow saja. Begitu terima  cash, langsung flow, srrr.. nyess. Habis.
3. Kecerdasan Mengembangkan Uang
Setelah bisa menghasilkan uang dan cerdas dalam mengalokasikan keuangan, selanjutnya kita harus bisa mengembangkan uang yang kita miliki. Ada banyak cara yang bisa kalian pilih seperti berinvestasi, reksadana, dll. Yang perlu kalian ingat adalah segala sesuatu pasti memiliki resiko. Minimal kalian harus tahu  resiko apa saja yang akan terima dari setiap pilihan. Atau kalian bisa memilih Deposito yang bebas resiko dan aman.
4. Kecerdasan Proteksi
Disebut juga kecerdasaan dalam melindungi asset yang kita miliki. Seringkali uang atau tabungan kita tiba-tiba saja terpakai untuk hal-hal diluar dugaan seperti digunakan untuk biaya rumah sakit dll. Maka dari itu kita perlu untuk menyisihkan penghasilan kita untuk melindungi diri kita dimasa datang dengan mengikuti asuransi seperti asuransi kesehatan atau asuransi jiwa.
5. Kecerdasan Mencari Informasi
Ketika memutuskan untuk menyisihkan penghasilan kita untuk investasi atau asuransi, maka ada baiknya jika kita mencari sebanyak-banyaknya informasi yang kita  butuhkan agar kita tidak mengalami investasi bodong.
Nah, khusus untuk point nomor 2, mas Budi Raharjo menyarankan kepada kita sebagai generasi Millenial untuk bisa memisahkan penghasilan yang kita miliki. Beliau menyarankan agar kita memiliki beberapa rekening tabungan agar bisa memisahkan penghasilan.
Apa tujuannya? Agar penghasilan yang kita punya benar-benar bisa dialokasikan dengan tepat. Misalnya rekening A untuk kebutuhan sehari-hari, rekening B untuk pergi haji, rekening C untuk liburan dan seterusnya.
Duh, rasanya ribet sekali jika harus mondar-mandir ke Bank untuk membuka rekening. Ditengah rasa malas yang tiba-tiba saja melanda, pemateri berikutnya memberikan saya pencerahan.
Beliau adalah Bapak Eko Fitri, Affluent Product Manager Bank Danamon Indonesia. Dalam kesempatan tersebut beliau memperkenalkan kepada kami sebuah Aplikasi smartphone, yaitu D-Bank dan Tabungan D-Save.
Perkenalkan, Tabungan D-Save dari Bank Danamon
Tabungan D-Save merupakan salah satu produk tabungan dalam mata uang Rupiah yang diperuntukkan bagi nasabah perorangan. Tabungan D-save dilengkapi fitur multiple sub-account dimana kita sebagai nasabah bisa menyisihkan dana pada rekening tambahan untuk berbagai keperluan.
Nah, Tabungan D-save ini sendiri memiliki dua rekening :
1. Rekening Tabungan Utama D-Save berfungsi sebagai rekening tabungan utama dari Tabungan D-Save yang sekaligus berfungsi sebagai rekening untuk bertransaksi.
2. Rekening Tabungan D-Save Plus  berfungsi sebagai rekening tambahan untuk berbagai tujuan finansial. Sifat rekening ini hanya sebagai rekening simpanan, tidak dapat digunakan untuk bertransaksi.
Keuntungan Tabungan D-Save
1. Syarat pembukaan rekening sangat mudah
2. Gratis administrasi bulanan.
3. Gratis tarik tunai, cek saldo dan Transfer Online antar Bank melalui ATM jaringan PRIMA/ATM Bersama/ALTO, masing-masing 10x dalam sebulan.
4. Bunga berjenjang
5. Proses pembukaan rekening tabungan D-Save dan D-Save PLUS kapan saja dan dimana saja tanpa harus datang ke cabang melalui aplikasi mobile banking Danamon yaitu D-BANK.
6. Fitur transaksi terkini melalui Internet Banking Danamon yaitu Danamon Online Banking dan aplikasi D-BANK.
Buka Rekening Simpel Tanpa Ribet
Selain memperkenalkan Tabungan D-Save, Bapak Eko juga memperkenalkan aplikasi smartphone dari Bank Danamon, yaitu D-Bank. Buka rekening yang semula rumit dan harus datang ke bank terdekat, kini hanya tinggal buka smartphone. Semudah berselancar di Instagram atau akun medsos yang lain.
Saya pun merasa penasaran dan langsung instal Aplikasi D-Bank Registration di Play store. Bagi kamu pengguna iPhone bisa install melalui iOS. Syarat dan cara registrasi di D-Bank sangat mudah, hanya bermodalkan E-KTP kamu. Sangat simple dan mudah tanpa perlu berkas ini dan itu.
Cara Registrasi Melalui D-Bank Registration
1. Download aplikasi D-Bank dan D-Bank Registration dari Playstore atau iOS
3. Masukan Email (penting untuk pengiriman nomor rekenening setelah approval)
4. Buat Password dan Masukan Nomor HP
6. Setelah berhasil, kamu harus selfie bersama E-KTP mu.
7. Masukan tanda tangan pada kolom yang sudah disediakan. Tanda tangan harus sama dengan E-KTP
8. Setelah semua proses berhasil, maka kamu akan melakukan Video Call dengan petugas Bank. Petugas Bank akan menanyakan beberapa pertanyaan kepada mu. Usahakan koneksi internet mu stabil yah, agar tidak terputus di tengah jalan dan mengulang pertanyaan.
9. Setelah semua pertanyaan selesai diajukan oleh petugas Bank, tinggal tunggu proses Approval dan Email berisi nomor rekening mu yang akan dikirim ke Email mu.
10. Selesai. ATM serta buku tabungan akan dikirim ke alamat yang kamu inginkan dalamwaktu 3 - 4 Â hari kerja. Selain itu kamu juga sudah bisa Log-in ke Aplikasi D-Bank untuk transaksi, check saldo, transfer on-line antar bank dan lain-lain.
Jadi, untuk kalian Generasi Millenial, kalau ada yang mudah dan simple, kenapa harus ribet. Sudah #SaatnyaPegangKendali #SaatnyaDBank untuk generasi kita. Yuk, mulai belajar untuk kelola keuangan biar jadi generasi yang untung di masa depan. Selamat Mencoba dan sampai jumpa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H