Mohon tunggu...
Ratih Maryam
Ratih Maryam Mohon Tunggu... -

Menulis yang semoga bermanfaat untuk sesama. Bahwa berbagi kebaikan dapat dilakukan dengan kata-kata._Ratih Maryam_.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Cinta Itu Misalnya... dan Aku Ingin...

3 September 2010   01:59 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:29 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cinta itu misalnya ketika dipertemukan Adam dan Hawa padahal katanya ada perempuan lain sebelumnya

Cinta itu misalnya ketika Maryam mengandung lalu mengasuh Isa sementara cemooh bunting tanpa bapak dianggap nista

Cinta itu misalnya ketika Khadijah ikhlas berbagi suami masih juga harus bantu cari rejeki

Cinta itu misalnya ketika Rendra mengurai perempuan-perempuan dan kesemrawutan pembangunan lewat pena dan menutup mata dengan puisi untuk TuhanNya

Cinta itu misalnya ketika Romeo dan Juliette dalam dilema hebat antara dua jiwa saling mengasihi tapi kontra dengan dua kubu keluarga

Jika cinta itu misalnya ketika Iwan Fals melihat anaknya bagai cermin masa kelam tapi dirawatnya tanpa banyak minta harus tak boleh seperti dia juga tak berkoar pada massa

Cinta itu misalnya ketika Dewi Dee dengan Marcell mencetuskan persahabatan diantara masa lalu dan buah hati

Cinta itu misalnya ketika seorang kolektor benda antik membayar mahal jam dinding kuno setelah melaju oto jauh dekat pun disusuri

Cinta itu misalnya ketika Rock and Roll menjadi judul film dan menghantar arti sahabat dengan berbagai warna pelik

Aku ingin seperti ini:
Aku mencintai cinta-cintaku
Hanya saja tidak ingin menjadi bagian dari jiwa yang mencintai dengan sangat
Orang-orang terkasihku, orang-orang yang kusayangi, benda-benda yang kurawat bersih
Aku tak ingin mencintai dengan sangat
Hingga jika Tuhan berkehendak lain
Takan ada begitu kesakitan, tak seringkali larut dalam kesedihan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun