buku. ISBN terdiri dari nomor unik 13 digit yang menjadi identifikasi penting untuk setiap buku, baik itu novel maupun buku pendidikan. Namun, di tengah meningkatnya minat dan penerbitan buku ber-ISBN, muncullah isu krisis ISBN dalam periode 2018-2023. Krisis tersebut dipicu oleh keterbatasan kuota ISBN di Indonesia. Kecurigaan dari International ISBN Agency mengenai ketidakwajaran dalam pengajuan ISBN Indonesia membuat ISBN Indonesia menerima teguran. Menurut laporan dari Perpustakaan Nasional, Indonesia diberi block number dari International ISBN Agency sejumlah 1 juta ISBN dalam periode tertentu. Hal ini menunjukkan bahwa jumlah kuota ISBN terbatas.
ISBN (International Standard Book Number) bukanlah istilah asing terutama bagi para penulis dan penerbitAkibatnya, pembatasan kuota diterapkan untuk mencegah mencapai batas maksimum sebelum mendapatkan kuota baru. Situasi ini berdampak signifikan, terutama bagi guru dan dosen yang ingin menerbitkan buku dengan ISBN. Oleh karena itu, muncul kebutuhan untuk mencari alternatif.
ESBN: Alternatif untuk Buku Pendidikan
Sebagai solusi, ESBN (Educational Serial Book Number) diusulkan sebagai alternatif ISBN, khususnya untuk buku pendidikan. ESBN menyediakan sistem penomoran standar dan universal yang dirancang khusus untuk buku pendidikan. Dengan ESBN, penerbit dan penjual buku dapat memastikan aksesibilitas buku mereka bagi pendidik, siswa, dan orang tua di seluruh dunia.
Apa itu ESBN?
ESBN adalah sistem penomoran unik untuk buku pendidikan yang memungkinkan identifikasi dan pelacakan buku secara global. Menggunakan format 13 digit, ESBN terdiri dari tiga digit kode negara, tujuh digit nomor unik buku, dua digit tahun terbit, dan satu digit kode jenis buku. Sistem ini mudah diintegrasikan ke dalam proses pengelolaan buku, baik untuk penerbit kecil maupun lembaga pendidikan besar.
Di beberapa negara seperti Belgia dan Palestina, ESBN sudah digunakan. Di Indonesia, penerapannya dimulai dengan kerjasama bersama pemerintah Kabupaten Kayong Utara. Seperti ISBN yang terdaftar di GS1 US, ESBN sejak 2023 juga terdaftar sebagai anggota GS1 US, otoritas dunia dalam bidang Barcode dan Penomoran. Dengan Global Trade International Number (GTIN) 197644309436, ESBN mendapatkan nomor Company Prefix 197644 yang menjadi angka awal ESBN di setiap negara.
Asal Usul ESBN
ESBN dikembangkan di bawah konsorsium ESAA Project European Commission ID2021048, melibatkan organisasi nasional dan internasional seperti Oceans-Network European dan Indonesian Literacy Association. Inisiator dan pencipta pengkodean ini adalah Rahmat Putra Yudha, M.Ed TESOL, yang juga koordinator dari proyek internasional ini.
Keunggulan ESBN
 1. ESBN merupakan sistem standar dan universal untuk mengidentifikasi dan membuat katalog buku pendidikan. Ini membantu menghindari kebingungan dan kesalahan saat mencari, memesan, dan membeli buku pendidikan.
2. ESBN dirancang untuk memenuhi kebutuhan unik komunitas pendidikan. ESBN ditetapkan untuk buku pendidikan berdasarkan kriteria tertentu, seperti pokok bahasan, tingkat pendidikan, dan tahun penerbitan. Ini memudahkan para pendidik, siswa, dan orang tua untuk menemukan dan menggunakan buku yang mereka butuhkan untuk pembelajaran dan penelitian.
3. ESBN lebih fleksibel daripada ISBN. ESBN dapat ditetapkan untuk semua jenis buku pendidikan, termasuk buku elektronik, buku audio, dan buku cetak sesuai permintaan. Fleksibilitas ini penting untuk pendidikan dan penjualan buku masa kini, di mana banyak buku diterbitkan dalam berbagai format.
4. ESBN lebih terjangkau. ESBN dapat dibuat dan ditetapkan secara elektronik, sehingga tidak perlu lagi produk fisik untuk diproduksi dan didistribusikan. Hal ini menghemat waktu dan uang bagi penerbit dan penjual buku.
Keuntungan ESBN
- Menjadi Mitra ESBN tidak dikenakan biaya apapun (gratis)
- Dapat mudah dikenali Jenis Karya Pendidikan dari digit terakhir Kode ESBN
- Dapat di cek secara realtime di http://esbn-international.com/ESBN-checker nama penulis, judul buku, tahun terbit, jenis karya pendidikan dan negara asal terbitan
- Bukan hanya menerbitkan buku, ESBN dapat menerbitkan nomor untuk lagu pendidikan, film dan konten digital pendidikan
Siapakah yang bisa mendaftar di ESBN?Â
Bagi pihak terkait yang berminat untuk mendaftar di ESBN, tidak dikenakan biaya apapun (gratis) dan yang dapat mendaftar di ESBN antara lain:
- Badan Nasional: Jika ada badan nasional, maka penerbit lokal akan menghubungi badan nasional untuk penerbitan. Badan nasional ini bertanggung jawab terhadap pendidikan.
- University Press: Penerbit yang bekerjasama dengan suatu universitas. Biasanya banyak karya yang dipublikasikan di universiti pers ini yang ditulis oleh anggota fakultas
- Fakultas Press atau Department Press: Penerbit dari organisasi manapun baik negri maupun swasta yang memusatkan perhatian pada penerbitan materi dari fakultas atau departemen.
- School Press:Tidak jauh berbeda dengan University Press, Scholl Press ini menerbitkan karya buatan guru dan siswa.
- Penerbit Pendidikan Lokal: Perusahaan swasta ataupun organisasi masyarakat yang memfokuskan diri untuk menyiapkan dan mengelola pendistribusian buku.
Dengan hadirnya ESBN ini diharapkan masyarakat luas dapat menggunakannya sebagai alternatif dari ISBN. Selain memiliki definisi yang cukup mirip, ESBN dan ISBN juga sama-sama berstandar Internasional dan sudah diakui dimata dunia. Proses pendaftaran untuk menjadi mitra dari ESBN ini juga tidak sulit dan bisa dilakukan secara daring dengan menghubungi:
a. Email: admin@virtualeduacademy.com
b. CP: Indonesia - 08114091984 (Whatsapp)
c. IG: https://www.instagram.com/esbn international/
Kesimpulan
Sebagai alternatif ISBN, ESBN menawarkan solusi inovatif untuk mengatasi krisis penomoran buku di Indonesia. Dengan penggunaan yang semakin meluas, ESBN dapat meningkatkan efektivitas pengelolaan inventaris buku dan kualitas materi pendidikan. Di tengah tantangan akses dan distribusi, ESBN memastikan bahwa buku pendidikan tetap dapat diakses dengan mudah dan diidentifikasi secara global.
Kunjungi: https://esbn-international.com/Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H