Mohon tunggu...
RATIH AULIANISA
RATIH AULIANISA Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

sosial

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Dampak komunikasi tanpa empati dalam hubungan sosial

5 Januari 2025   14:17 Diperbarui: 5 Januari 2025   14:17 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

d)  Memberikan afirmasi yang positif pada orang lain

Afirmasi positif adalah pernyataan yang berisi kata-kata positif yang diberikan dengan tujuan untuk meningkatkan kepercayaan diri, dan kemampuan untuk menatasi kesulitan. Afirmasi positif tidak hanya diberikan kepada diri sendiri, melainkan dapat juga diberikan kepada orang lain. pemberian afirmasi positif ini dapat disesuaikan dengan situasi dan kondisi dari lawan bicara. Apabila lawan bicara mengalami kesulitan untuk menyelesaikan masalah, kita dapat memberikan afirmasi seperti “Aku percaya kamu past bisa menghadapi situasi ini”. Jika lawan bicara merasa insecure atau kurang percaya diri dengan kemampuan yang dimilikinya, kita dapat mengatakan “Kamu punya potensi, kamu keren”. Dan masih banyak contoh-contoh kalimat afirmasi positif yang lain.

e)  Menunjukkan rasa terima kasih

Setelah berkomunikasi dengan orang lain, jangan lupa untuk mengucapkan terimakasih. Terimakasih karena sudah diberikan informasi yang bermanfat, terimakasih karena lawan bicara sudah bersedia berkomunikasi dengan kita, terimakasih karena lawan bicara sudah bersedia terbuka dengan kita, dan terimakasih untuk banyak hal lainnya. Dengan menunjukkan rasa terimakasih, lawan bicara akan merasa berharga, akan merasa dihormati.

f)  Memperhatikan ekspresi saat berbicara

Saat berkomunikasi kita harus memperhatikan ekspresi. Kita harus menyesuaikan ekspresi dengan informasi atau cerita yang disampaikan oleh lawan bicara. Ketika seseorang menyampaikan berita duka, kita juga harus menyesuaikan ekspresi kita menjadi ekpresi sedih. Begitu pula sebaliknya, bila seseorang menyampaikan berita bahagia, maka kita juga harus menyesuaikannya. Dengan begitu, lawan bicara akan dapat merasakan empati kita melalui ekspresi kita.

Dengan empati dalam berkomunikasi, diharapkan dapat terbangun hubungan sosial yang rukun, penuh kasih sayang, nyaman, dan tentram. Kita harus senantiasa berempati dalam berkomunikasi, karena dengan begitu kita dapat merasakan dan memahami apa yang dirasakan oleh orang lain. Ketika kita ingin diperlakukan dengan baik oleh orang lain, maka kita juga harus memperlakukan orang lain dengan baik.

https://bk.fip.unesa.ac.id/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun