Lebih baik, kita memulai percakapan yang inspiratif untuk memberikan anak-anak keteladanan di dalam rumah. Dekatkan kita dengan anak tanpa ada jarak. Hingga anak merasa kita sebagai teman. Sebagai contoh, saat anak pulang, tanyakan apa yang terjadi di sekolah dan apa yang bisa mereka ceritakan.
Jangan Berteriak
Orangtua terkadang tidak sadar sering memarahi dan berteriak pada anak. Buatlah rumah kita selalu dirindukan oleh anak-anak. Rumah yang tenang, nyaman, dan membuat anak merasa aman. Bicaralah dengan anak-anak kita, berikan aturan dan jelaskan pada mereka.
Tegas memang penting, tapi jika kita berteriak pada mereka, maka akan menunjukkan jika kita menjadi sosok yang seram dan lingkungan di rumah menjadi menakutkan. Hukumlah anak bila perlu, tetapi kendalikan emosi kita dengan menghukum yang tidak menggunakan fisik.
Sebagai contoh, anak melakukan kesalahan. Dirumah, kita bisa memberikan hukuman berupa tidak ada makan malam. Jangan memberikan hukuman fisik dan berteriak kepada anak.
Libatkan Anak dengan Hal-hal Positif
Lingkungan Anak dapat mempengaruhi perilaku. Anak yang sering mendengarkan kata-kata negatif akan terus menyimpan di dalam alam bawah sadar. Kita harus menghindari berkata "jangan" tetapi sebaliknya berikan anak pengucapan yang bermakna lebih positif.
Sebagai contoh, daripada berkata "jangan bolos sekolah", lebih baik ucapkan "Kakak yang rajin belajar ya, Nak".
Selain itu, alihkan fokus anak dari hal negatif ke aktivitas yang lebih positif. Misalnya, mengikuti kegiatan yang disukai anak, seperti seni, olahraga, atau musik. Dukung setiap kegiatan anak yang positif.
Akhir kata, Jadilah teman dan sahabat terbaik anak dengan mulai lebih memahami anak yaitu banyak mendengarkan daripada mengomeli atau memarahi anak.
Semoga bermanfaat
|| R || A || K || 2020 ||
Sumber |1|
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H