Mohon tunggu...
Ratih Andi
Ratih Andi Mohon Tunggu... Administrasi - Pegawai

Seorang Pegawai dan Ibu rumah tangga

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Berilah Contoh, Tips Mendidik Anak Remaja dengan Sedikit Bicara

12 Mei 2020   14:45 Diperbarui: 12 Mei 2020   15:08 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Harapan dari Orangtua untuk anaknya, pasti yang terbaik. Mendidik dan membentuk perilaku anak seharusnya dimulai dari dini alias ketika anak amsih kecil. Akan tetapi, jika orang tua harus berhadapan dengan anak yang sudah remaja, maka perliku orangtua tentunya harus berbeda seperti mendidik anak kecil.

Mendidik anak remaja mempunyai keistimewaan tersendiri, dimana emosi anak masih belum stabil. Anak akan merasa paling benar dan keras kepala. Disaat kondisi seperti ini, orang tua memiliki peran yang sangat penting.

Orang tua yang terlalu banya bicara kepada anak, bukanya anak memahami tetapi malah dianggap orang tua cerewet. Namun, terlalu banyak bicara kepada anak ternyata tidak efektif. Anak-anak mungkin hanya mendengar perkataan kita sepintas seperti angin.

Bagaimana cara menasehati anak agar berperilaku positif dan bisa membanggakan keluarga. Mulailah dengan hal yang sederhana agar anak merasa nyaman. Langkah-langkah yang bisa dilakukan orang tua yaitu :

Menjadi pendengar yang baik
Bila ingin anak remaja mau mendengar dan menuruti perkataan kita, maka kita juga harus mau mendengarkan keinginan anak. Anak akan mengikuti perkataan dan perilaku kita. 

Jika kita mau mendengarkan anak, mereka juga akan mendengarkan kita. Mereka juga merasa lebih dimengerti, lebih percaya, dan lebih tertarik pada apa yang kita katakan.

Sebagai contoh, saat anak remaja bolos sekolah. Kita tidak bisa mengomel dengan membabi buta tanpa tahu alasannya. Anak membolos sekolah karena berbagai alasan, entah merasa jenuh ke sekolah atau hanya ikut-ikutan teman. Setelah kita mengetahui apa yang terjadi, kita akan lebih mudah menghadapi situasi.

Berikan Waktu dan Ruang
Bila anak hanya menjawab pertanyaan kita dengan satu jawaban singkat, mundur selangkah. Tanyakan pada anak, "Ibu ingin membicarakan hal ini. Tetapi, jika kamu merasa saat ini tidak tepat, kita bisa membicarakan lagi hal ini besok."

Kita harus memberikan waktu untuk anak menenangkan diri dan cukup berani untuk berbicara dengan kita. Jangan dipaksa, kita cukup menunggu dan memberikan waktu ke anak.

Berikan Inspirasi
Orangtua sering mengomel dan berkata "jangan bolos sekolah, belajar yang benar". Topik-topik ini sangat sensitif dan membuat anak tidak nyaman untuk berbicara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun