Mohon tunggu...
Manik Indra Defie
Manik Indra Defie Mohon Tunggu... Relawan - Pekerja Kreatif

Mencoba untuk menjadikan menulis sebagai hobi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Meningkatkan Eksistensi Destinasi Wisata dengan Sosial Media: Antecedents dan Consequences

25 Juli 2023   19:18 Diperbarui: 25 Juli 2023   19:31 314
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source: Dokumentasi Pribadi

Naskah Pengabdian Masyarakat ini ditulis oleh Ratih Mukti Azhar, S.P., M.M

Sosial media, istilah yang sudah sangat familiar bagi kita. Keberadaannya tidak hanya digunakan untuk membagikan aktivitas keseharian terkait fashion style, kuliner, gaya hidup, dan lainnya, namun juga dimanfaatkan sebagai kebutuhan promosi bisnis. Pesatnya pertumbuhan penggunaan sosial media membuat hampir setiap bisnis dan industri berfokus pada pemasaran sosial media marketing atau pemasaran media sosial.

Berdasarkan data yang telah dikutip pada dataindonesia.id, jumlah pengguna aktif media sosial di Indonesia sebanyak 167 juta orang pada Januari 2023. Dimana jumlah tersebut setara dengan 60,4% dari populasi dalam negeri. Adapun, waktu yang dihabiskan dalam bermedia sosial di Indonesia mencapai 3 jam 18 menit setiap harinya. Durasi tersebut menjadi yang tertinggi kesepuluh di dunia. Lebih lanjut, jumlah pengguna internet di Indonesia tercatat sebanyak 212,9 juta pada Januari 2023. Berbeda dengan media sosial, jumlah pengguna internet pada awal tahun ini masih lebih tinggi 3,85% dibanding pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Penggunaan media sosial sebagai alat komunikasi pemasaran memerlukan taktik dan strategi komunikasi. Taktik dan strategi ini disusun berdasarkan kapabilitas yang dimiliki dan target yang ingin diraih. Dengan menggunakan kapabilitas media sosial yang optimal maka target yang dihasilkan juga maksimal. Sebelum menyusun strategi sosial media marketing, perlu diperhatikan alasan atau motivasi (antecedants) dari pelaku usaha wisata menggunakan media sosial sebagai alat komunikasi pemasaran serta apa yang bisa dihasilkan (consequences) dengan menggunakan media sosial sebagai alat komunikasi pemasaran agar menghasilkan strategi yang optimal.  Antecedants dijelaskan sebagai berikut:

1. Customer Engagement

Customer engagement adalah hubungan antara pelanggan dan organisasi, dimana pelanggan tidak hanya melakukan konsumsi, akan tetapi memberi kontribusi dan berkreasi terhadap organisasi atau brand. Dimana kegiatan tersebut dimulai dari mulai membaca pesan, komunikasi dua arah, berpartisipasi, dan memberi rekomendasi online. Dalam melakukan engagement melalui media sosial, pelaku usaha wisata diharapakan melakukannya dengan cara friendly, menyenangkan, terbuka, empati, dan suportif.

2. Viral Marketing

Viral marketing merupakan salah satu kelebihan yang dimiliki media sosial dibandingkan dengan media konvesional lain. Viral marketing adalah membuat pesan pemasaran atau advertising yang bertujuan untuk disebarkan melalui online word of mouth (WOM). Perbedaan medasar antara viral marketing dan online WOM adalah tidak hanya persepsi atau opini terhadap suatu produk atau perusahaan yang disebarkan dalam viral marketing, akan tetapi lebih terfokus pada berbagi pesan pemasaran yang merepresentasikan suatu brand.

3. Buzz Marketing

Buzz Marketing mengunakan WOM untuk menyebarkan pengalaman, opini, atau informasi konsumen mengenai brand atau perusahaan kepada sesama pengguna media sosial. Buzz Marketing saat ini dikenal dengan system endorsement, dimana pelaku usaha wisata dapat menggunakan peran influencer untuk melakukan komunikasi pemasaran kepada target konsumen, karena rekomendasi dari mereka lebih dipercaya oleh pengguna media sosial.

4. Online Community

Brand community pada media sosial juga merupakan salah satu dari jenis online community. Brand community yang berbasis di media sosial merupakan kumpulan pelanggan yang memiliki ketertarikan atau kesukaan yang sama pada suatu brand. Komunitas suatu brand dapat dikategorikan menjadi dua, yaitu komunitas yang dibentuk oleh brand tersebut dan komunitas yang dibentuk oleh para pelanggan.

Sedangkan terdapat beberapa consequences atau hasil yang dapat dihasilkan melalui pemasaran media sosial, diantaranya increased brand awareness, improved reputation, increased relationship, brand development, dan increases purchase intention.

Model Sosial Media Marketing (Moriansyah, 2015)
Model Sosial Media Marketing (Moriansyah, 2015)

Pemanfaatan media sosial untuk meningkatkan eksistensi pelaku usaha wisata dan UMKM inilah yang menjadi salah satu topik yang diangkat dalam kegiatan pengabdian masyarakat yang dilaksanakan oleh Tim Pengabdian Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Manajemen UPN Veteran Jawa Timur. Pemberdayaan masyarakat dilakukan pada 26/06 lalu ini dilakukan di Kampung Batik Okra Surabaya berjudul "Wisata Budaya Berbasis Ekonomi Kreatif Melalui Sustainable Tourism di Kampung Batik Okra Surabaya". Diharapkan dengan adanya kegiatan ini warga mampu meningkatkan eksistensi UMKM nya maupun kampung batik okra sebagai salah satu destinasi wisata budaya yang baru saja didirikan pada Agustus 2022.

Source: Dokumentasi Pribadi
Source: Dokumentasi Pribadi

REFERENCE

Moriansyah, L. 2015. Pemasaran Melalui Media Sosial: Antecedents Dan Consequences. Jurnal Penelitian Komunikasi dan Opini Publik Vol. 19 No.3, Desember 2015: 187-196

Widi, S. 2023. Pengguna Media Sosial di Indonesia Sebanyak 167 Juta pada 2023. https://dataindonesia.id/internet/detail/pengguna-media-sosial-di-indonesia-sebanyak-167-juta-pada-2023.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun