1. regulasi diri dan ketertarikan terhadap lingkungan sekitar
2. keterlibatan dan relasi
3. interaksi emosional yang bermakna
4. kemampuan memecahkan masalah sosial
5. ide-ide kreatif,Â
6. berpikir secara logis (Pajareya & Nopmaneejumruslers, 2012).Â
Pendekatan DIR/Floortime sesungguhnya memiliki pandangan yang serupa dengan terapi bermain SonRise dan terapi bermain Perkembangan dan Timbal-Balik, yaitu membangun kemampuan berelasi anak secara responsif dan menyenangkan dengan orang dewasa agar anak bisa membangun relasi dengan teman sebayanya (Tilmont Pittala et al., 2018). pendekatan ini dipilih agar anak dapat bermain sambil belajar mengenal kosa kata baru.
4. Media : Media visual adalah salah satu jenis media pembelajaran yang dapat digunakan media dalam proses belajar pada anak autis. Media visual ini dapat memperlancar pemahaman dan memperkuat ingatan.Selain itu media visual dapat pula menumbuhkan minat anak dan dapat memberikan hubungan antara isi materi pelajaran dengan dunia nyata (Arsyad, 2010: 91). media visual yang dimaksud dapat berupa flashcard bergambar yang menarik untuk anak autis.
metode yang di pilih cocok dengan anak karena karakteristik anak yang suka duduk dibawah, sehingga belajar sambil bermain menggunakan metode floortime ini sangat cocok untuk anak autis tersebut. metode dan media yang digunakan di pilih melalui karakteristik pada anak. sehingga diperlukan asesmen terlebih dahulu sehingga kita dapat menyimpulkan teknik pembelajaran yang dapat dilaksanakan untuk anak, sehingga anak memahami dan belajar dengan senang.
DAFTAR ISI
Sirait, J. S., & Desiana, S. M. (2019). Animal-Assisted Therapy sebagai Pengobatan PasienÂ