Pagi embun mawar
Kutuliskan puisi tentangmu
Dengan irama yang paling sepi dan nyala yang kehilangan api
Layaknya kekasih
Penuh hasrat terus bergelora hangat
Berpijar bening ditimpa cahaya mentari
Sepenuh hati melagukan cinta kumbang
Pada jiwa kupu kupu bersayap gading
Aku padamu serupa air laut. Ada pasang ada surut, tapi tak pernah berubah rasa. Demikianlah...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!