Mohon tunggu...
Ratih Poetry
Ratih Poetry Mohon Tunggu... Wiraswasta - Mompreneur

“A poet is, before anything else, a person who is passionately in love with language.” – W. H. Auden.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Menepikan Asin yang Pedih

12 November 2024   10:27 Diperbarui: 12 November 2024   11:02 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Siluet cemara mengayun di dahan hati
Daun-daun terlambat berlari
terganti lompatan waktu
Berliang - liang rindu aku, si ombak senja
Berlari menyusurimu, kekasih
Menyapu gelisah sepanjang lekuk karang
yang kerap menghadang
Cukup beringas
Namun tak pernah mampu
menumpulkan gairah akan diammu
Aku menggulung berdesir - desir desah cinta
Menepikan asin yang hanya pedih mendekapmu.. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun