Mohon tunggu...
Ratih Poetry
Ratih Poetry Mohon Tunggu... Wiraswasta - Mompreneur

“A poet is, before anything else, a person who is passionately in love with language.” – W. H. Auden.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sepagi - paginya Cintaku

8 November 2024   09:59 Diperbarui: 8 November 2024   10:25 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pagi yang menuju cahaya
Bersama kucing memandang jalanan

Terkadang angin bertiup kencang
Menyeberangi celah masa lalu
Menuju parit masa depan

Pagi yang dimulai dari sini
Dengan degup yang gugup
menatapmu yang seringkali menari gagu
di gestur ragu pada panggung kaku  

Kepada rindu yang selalu basah tanpa desah hingga resah  
Kangenku bertalu-talu mendesak
Memeluk pagi dengan kecupannya
Hangat menelusuri lekuk sepagi - paginya cintaku  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun