Pagi yang menuju cahaya
Bersama kucing memandang jalanan
Terkadang angin bertiup kencang
Menyeberangi celah masa lalu
Menuju parit masa depan
Pagi yang dimulai dari sini
Dengan degup yang gugup
menatapmu yang seringkali menari gagu
di gestur ragu pada panggung kaku
Kepada rindu yang selalu basah tanpa desah hingga resah
Kangenku bertalu-talu mendesak
Memeluk pagi dengan kecupannya
Hangat menelusuri lekuk sepagi - paginya cintaku
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI