Ada sebuah kota, dimana jatuh merindu serupa dengan pagi berkabut
yang datang diam-diam ketika masih terpejam.
Aku melangkah hening
Menjaga agar embun tetap aman berayun di atas daun talas
Hingga beningnya bersinar bak permata
Saat ditimpa hangat cahaya matahari
Singgahku laksana sunyi-sunyi di punggung pagi yang minta dikasihani
juga mengiba dengan sesuap sapa di wajah malam.
Kenangan berloncatan diantara tarian kupu - kupu dan kumbang
Melukis syahdu pagi hingga senyumku
Merona lagi...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H