Selamat pagi padang tak bertuan
Suatu hari nanti, kita akan duduk diam sembari mengenang perihnya luka ditinggalkan
Biarkanlah mendung bicara
Tentang tamu pagi di kebun rahasia
Karna banyak cerita untuk kembali merayakan pertemuan
antara hujan dan senja
antara segelas coklat dan kenangan
Menziarahi kata-kata di kesunyian hati, merangkai jejak dalam relung jiwa
menjadikan rindu sebagai nafas puisi
Dengarkan degup bibir yang tengadah
Tiada lelah mengungkap hasrat mawar
Atas sebentuk keindahan fana
Karna tak ada yang lebih candu selain kamu, sayang..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!