Mohon tunggu...
Ratih Poetry
Ratih Poetry Mohon Tunggu... Wiraswasta - Mompreneur

“A poet is, before anything else, a person who is passionately in love with language.” – W. H. Auden.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Jalan Pintas

30 Oktober 2024   09:59 Diperbarui: 30 Oktober 2024   10:39 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pagi yang dikepung kemarau
Menuai panen jagung menjelang senja
Sunyi menggumam angin barat

Mungkin sepi tak mau sendiri
Ia masih butuh pensil kayu dan selembar kertas
Untuk membungkus kata - kata yang ternyata
kosong tiada arti

Seperti manusia modern yang tidak punya kapasitas untuk mencintai.
Takaran hidup mereka adalah rasionalitas instrumental, untung-rugi.

Pagi yang Rabu
Menembus jalan pintas di siang yang memanggang awan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun