Pagi yang dikepung kemarau
Menuai panen jagung menjelang senja
Sunyi menggumam angin barat
Mungkin sepi tak mau sendiri
Ia masih butuh pensil kayu dan selembar kertas
Untuk membungkus kata - kata yang ternyata
kosong tiada arti
Seperti manusia modern yang tidak punya kapasitas untuk mencintai.
Takaran hidup mereka adalah rasionalitas instrumental, untung-rugi.
Pagi yang Rabu
Menembus jalan pintas di siang yang memanggang awan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!