Senja jingga terus menjadi gelap kian hitam hingga tak berbentuk lagi
Nun jauh di sebuah kapel pada sudut kamar berdinding oranye
Lirih senandung mengalir pilu dari mulut perempuan tirus, pucat tangannya menggenggam rosario
"Tuhan, Dikau naungan hidupku indahkan doaku
Bila hati mengarah padaMu limpahkan rahmatMu
Jangan sampai Kau tinggalkan daku
sampai akhir nanti Tuhanlah perisaiku"
Serak suaranya dibasahi tangisan hati yang tak pernah berhenti
Namun malam ini tak terdengar lagi senandungnya
wahai...
Kawanan malaikat bersayap putih telah menggendongnya
mesra...
Mereka telah mencintainya dalam hening
mengusap seluruh air matanya menghilangkan segala sakitnya
Bibir perempuan pun mengulas senyum
Perempuan fana yang merindukan kecintaannya, kesayangannya...
Ave
Ave
Ave Maria
Tiada henti jiwanya mendaraskan novena,
mengenang di Lourdes di gua tempat sang bunda menampakkan diri
Bapa di surga terjadilah padaku menurut perkataanMu menurut kehendakMu
Amiiinn.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H