Mohon tunggu...
Ratih Poetry
Ratih Poetry Mohon Tunggu... Wiraswasta - Mompreneur

“A poet is, before anything else, a person who is passionately in love with language.” – W. H. Auden.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Penantian Tak Berujung

24 Oktober 2024   18:02 Diperbarui: 24 Oktober 2024   18:15 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana seperti matahari yang merindukan siang seperti bulan dan bintang yang memeluk malam

Tak pernah hilang digilas masa karena ia abadi tak lekang oleh waktu

Meski perih dalam ingatan

Meski hampa dalam harap 

Ku tetap setia dalam menantimu

Sebab cinta yang telah menyatu dalam tubuhku telah merasuk jiwaku, memasung rohku untuk selalu mencumbumu dalam angan

Cintamu yang membara dalam janji dan ucapanmu padaku tak mudah tuk dihilangkan

Pelukanmu tiada pernah hilang, terus terasa mengalir dalam darahku

Inikah cinta yang membutakan? 

Meski terasa perih dalam tangis tetap nikmat dalam rindu? 

Langkah - langkah sepi tetap tegar tetap tabah jalani hari - hari hampa ini

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun