Mohon tunggu...
Ratih Poetry
Ratih Poetry Mohon Tunggu... Wiraswasta - Mompreneur

“A poet is, before anything else, a person who is passionately in love with language.” – W. H. Auden.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Lupakan Saja Lukamu

22 Oktober 2024   11:15 Diperbarui: 22 Oktober 2024   11:38 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Lukamu pernah kudengarkan
Setiap detik hanya berulang dari perkataan
Diri bukannya lelah tuk beriba dari perasaan
Hanya berucap, sampai kapan ratapanmu kian menghilang

Aku adalah badai
yang siap menghempaskanmu
ke dalam jurang nestapa
Aku adalah matahari
yang akan membakarmu
dengan panas cahayaku
Aku adalah rembulan
yang sanggup merampas senyummu
dengan sinar kepedihan di ujung malam

Dahulu... hanyalah sebuah cerita yang telah usang
Jika ingin kau kenang, tiada masa yang dapat berulang
Tak guna menatap jauh pada sisa kenangan yang telah terpenggal
Debar hati hanya merintih sakit pada harap yang tak lagi bisa untuk dipegang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun