Mohon tunggu...
Ratih Poetry
Ratih Poetry Mohon Tunggu... Wiraswasta - Mompreneur

“A poet is, before anything else, a person who is passionately in love with language.” – W. H. Auden.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tentang Harapan

19 Oktober 2024   11:15 Diperbarui: 19 Oktober 2024   11:18 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Benarkah dia serupa malaikat
Penuh cahaya menghangatkan hati
Mungkinkah dia kisah sejati
Bentuk dari mimpi yang terwujud

Tapi cemburu kian sesak
Tertatih mengurai cemas
Saat cinta tak lagi sama
Mulai tergerus masa ke entah

Jiwa berontak lemah tak berdaya
Tangisnya kian serak, parau
mengeja luka hati yang teriris
Sadari raga tak lagi bertulang
Layu menghitung hari kematian

Ternyata harapan cuma semu
Sekedar tangga langit serupa bianglala
warna warninya
Tak terduga adanya
Tak disadari hilangnya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun